Ketua Pemuda Mandiri Peduli Rakyat Indonesia (PMPRI), Rohimat alias Joker menilai visi misi ketiga paslon Pilkada Kota Bekasi, tidak satupun yang menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat marginal.
Menurutnya, ketiga paslon hanya ingin mengambil simpati partai koalisi dan mengesampingkan kelompok terpinggirkan yang harusnya mendapat sorotan utama dari visi misi calon pemimpin Kota Bekasi.
“Sementara terkait dengan kebutuhan dasar bagi rakyat miskin ekstrem, kami melihat dari tiga paslon tersebut tidak ada yang peduli. Mereka bukan hanya pelit duit, tapi juga minim gagasan,” ujar Joker dalam keterangannya, Rabu, 9 Oktober 2024.
Padahal, lanjut Joker, siapapun hendak berlaga di bursa pilkada, sudah sepatutnya mengenal betul geografis dan karakteristik masyarakat, termasuk kearifan lokal tempat mereka berlaga.
Dengan menguasai “medan tempur”, tentunya para calon kepala daerah lebih mampu menuangkan ide dan gagasan dalam visi misi serta program kerja, yang lebih menitikberatkan pada kepentingan rakyat.
Untuk itu, sambung Joker, solusi yang ditawarkan harus mendapat sambutan positif calon pemilih karena menyentuh pada kebutuhan laten (tersembunyi), bukan sebatas memenuhi keinginan masyarakat semata.
“Karena, jika dilihat dari beberapa gaya kampanye yang ditonjolkan oleh ketiga paslon tersebut, hanya berorientasi jualan visi misi. Tapi bagaimana merealisasikan program yang menyentuh pada perekonomian masyarakat, tidak ada satupun yang mengawalinya,” paparnya.
“Karena kami menilai ketiga paslon tersebut hanya dagang politik, jadi orientasinya bagaimana agar dirinya dipilih. Maka wajar jika banyak kalangan menilai, bahwa Pilkada Kota Bekasi diikuti oleh tiga pasangan pelit,” jelasnya.
Adapun program kerja lima tahun ke depan seharusnya lebih fokus pada kebutuhan hidup layak, seperti kecukupan akan pangan, sandang, kesehatan, pendidikan untuk anak-anak mereka, minimal sampai sekolah lanjutan tingkat atas, dan papan melalui program perumahan murah yang terjangkau.
Seharusnya, visi dan misi cakada Kota Bekasi tidak lepas dari kehidupan masyarakat yang aman, nyaman, sehat, makmur, dan sejahtera. Oleh karena itu, bagi siapa pun yang bakal maju dalam pilkada, perlu menginventarisasi problematika yang terjadi di Kota Bekasi.
“Cakada seharusnya bukan hanya mengejar elektabilitas survei. Akan tetapi, melihat sejauh mana mereka menguasai arena, kemudian menguji kemampuan mereka dalam mengatasi problematika di tengah masyarakat Kota Bekasi yang kelak mereka pimpin,” tandas Joker.
Diketahui, Pilkada Kota Bekasi 2024 diikuti oleh tiga pasangan calon wali kota dan wakil wali kota. Mereka adalah Heri Koswara-Solihin nomor urut 1, Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni nomor urut 2 dan Tri Adhianto-Harris Bobihoe nomor urut 3.