Ratusan sopir angkot trayek K11 (Bantargebang-Terminal Bekasi) bersama Organda Kota Bekasi menggelar demo di Gedung DPRD Kota Bekasi, saat berlangsungnya Paripurna Pelantikan Pimpinan DPRD periode 2024-2029, Rabu (2/10/2024).
Massa menyuarakan protes atas kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi yang terus memberikan subsidi kepada BISKITA. Kebijakan Pemkot tersebut dinilai sangat merugikan sopir angkot.
Perwakilan sopir angkot trayek K11 (Bantargebang-Terminal Bekasi), Simanjuntak menuturkan, sebelumnya aksi demo sudah pernah dilakukan, pada 29 Februari 2024 lalu. Menurutnya, saat itu terjadi kesepakatan dengan Pemkot terkait subsidi.
“Namun, hingga saat ini subsidi 6 bulan untuk BIS KITA masih berlangsung sejak Maret hingga Agustus, dan bahkan hingga bulan September ini, penumpang BISKITA masih gratis. Ini jelas merugikan kami,” ujarnya.
Kehadiran BISKITA yang memiliki fasilitas AC dan layanan gratis, diakui Simanjuntak membuat banyak penumpang angkot beralih. Akibatnya, pendapatan para sopir terus menurun drastis sehingga membuat mereka merugi.
Karena itu, para sopir menuntut Pemkot Bekasi, dalam hal ini Dinas Perhubungan (Dishub) untuk mencabut subsidi tarif BISKITA dan beralih ke layanan berbayar.
“Kami sebagai pengusaha kecil merasa diperlakukan tidak adil. Seharusnya pengusaha besar tidak disubsidi, sementara pengusaha kecil seperti kami dibiarkan begitu saja. Angkutan Bekasi ini mau diapakan?” ucap Simanjuntak.
Selain itu, massa juga menolak adanya rencana penambahan rute BISKITA yang disepakati. Massa juga menuntut perlakuan yang sama, jika Pemkot Bekasi tetap melanjutkan subsidi BISKITA.
“Kalau memang mau memberikan subsidi, jangan hanya kepada BISKITA. Kami juga adalah penduduk Kota Bekasi dan berhak mendapatkan perlakuan yang sama,” tegasnya.
Perwakilan massa aksi siang itu diterima sejumlah pimpinan DPRD Kota Bekasi, yang didampingi Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Zeno beserta jajaran.
“Kami dari Dinas Perhubungan tadi sudah menyampaikan beberapa hal secara teknis terkait pengoperasian buy the service (BTS) BISKITA,” ujar Zeno.
Ia menambahkan, hasil mediasi menyepakati adanya pertemuan lanjutan dengan pihak-pihak terkait ke depannya, untuk merumuskan permasalahan dan membahasnya secara teknis.
Tinggalkan Balasan