Puluhan sopir angkot K11 jurusan Bantargebang-Terminal Bekasi, memblokade jalur perjalanan Biskita Trans Bekasi Patriot, tepatnya di depan Pasar Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Biskita yang sedang melaju, langsung diadang para sopir dan istrinya serta pengusaha angkot yang sudah menunggu. Hal ini memicu ketegangan antara massa dengan petugas Dinas Perhubungan Kota Bekasi.
Aksi blokade ini dipicu kemarahan para sopir angkot yang menilai pihak pengelola Biskita telah melanggar aturan kesepakatan terkait rute perjalanan. Hal ini dianggap merugikan karena mengurangi pemasukan sopir angkot K11.
Alhasil, baik sopir maupun pengusaha angkot beramai-ramai mengadang dan memberhentikan paksa laju Biskita Trans Bekasi Patriot. Bahkan beberapa sopir terpaksa tidur di aspal persis di depan bus.
“Dishub Kota Bekasi udah melanggar kesepakatan soal trayek Biskita. Harusnya penumpang gak lewat trayek itu, tapi direbut, jadi gak naik angkot,” kata Rani Simanjuntak, istri salah satu sopir angkot, Selasa (14/1/2025).
Para sopir merasa kehadiran Biskita milik Pemerintah Kota Bekasi ini sangat merugikan pendapatan mereka yang menurun drastis. Mereka pun mendesak agar Biskita melintas di jalur yang telah disepakati.
“Kita makanya mengadakan aksi ini karena Dishub Kota Bekasi sudah melanggar perjanjian awal saat peluncuran awal Biskita, kalau tidak melanggar kita juga tak ada aksi ini,” ucap Maryadi.
Sementara Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Mayasin menuturkan sejauh ini pihaknya telah memberikan solusi bagi para sopir untuk tetap berpenghasilan.
“Sudah pernah kami beri solusi, salah satunya menawarkan menjadi daftar penerima manfaat DTKS sebagai rakyat miskin, namun banyak yang menolak,” ungkapnya.
Mayasin menyebut Biskita Trans Bekasi Patriot belum bisa memberikan kompensasi kepada para sopir dan masih menggunakan APBN untuk operasional karena ini merupakan program dari pusat.
Diketahui, pada aksi tersebut para sopir angkot memaksa Biskita untuk berbelok melalui Jalan Sawo menuju Perumahan Vida. Para sopir mengancam akan tetap melakukan pemblokiran jika Biskita tetap melintas di rute tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Bekasi Zeno Bachtiar mengaku terus melakukan komunikasi solutif bagi pengemudi angkot K-11. Karena itu ia menyayangkan adanya perusakan aset pada aksi blokade tersebut.
“Kami terus berupaya berkomunikasi serta melakukan penguatan solutif bagi keberadaan pengusaha dan pengemudi angkot K-11. Namun kami sangat menyayangkan adanya pengerusakan aset oleh oknum masyarakat,” tandas Zeno.
Ia menegaskan akan melaporkan perusakan aset ini ke Polres Metro Bekasi Kota. Dan untuk progres selanjutnya, Dishub Kota Bekasi terus melakukan berbagai upaya penguatan operasional Biskita dengan melibatkan Forkopimda di setiap titik koridor.