Bekasiraya.id – Kasus dugaan penipuan oleh pemilik bengkel Vespa DK Brotherscoot kembali mencuat. Setelah sempat viral beberapa waktu lalu, kasus ini memasuki babak baru usai seorang korban bernama Andre (32) resmi melaporkan pemilik bengkel, Waway, ke Polres Metro Bekasi Kota pada 19 Juli 2025.

Laporan tersebut tercatat dengan nomor LP/B/1.722/VII/2025/SPKT. SAT RESKRIM/POLRES METRO BEKASI KOTA/PMJ. Andre melaporkan Waway bersama 12 korban lainnya, karena pelaku dianggap melanggar kesepakatan untuk mengembalikan kerugian yang ditaksir mencapai lebih dari Rp 1,5 miliar.

Menurut Andre, semula Waway berjanji akan menjual ruko miliknya guna mengganti kerugian para korban. Ruko itu diklaim akan dijual senilai Rp 1,7 hingga Rp 2 miliar, namun sertifikatnya disebut sedang diagunkan.

“Kenapa kita membuat laporanya baru sekarang karena Waway (Pelaku) mengatakan akan menjual rukonya senilai Rp 2 Miliar sampai Rp 1,7 Miliar tapi sertifikatnya sedang digadaikan di bank BRI Rp700 juta,” ujarnya dalam keterangannya, Minggu 27 Juli 2025.

Namun, setelah dilakukan pengecekan ke pihak Bank BRI, Andre mendapati bahwa total utang Waway justru lebih besar dari yang diklaim.

Pemilik bengkel Vespa DK Brotherscoot dilaporkan para konsumen yang menjadi korban, dengan kerugian mencapai miliaran. (Istimewa)

“Dengan nominal hutang sebesar itu tidak mungkin Waway (Pelaku) bisa melunasi uang Costumernya,” ucap Andre.

Lebih lanjut, Andre mengungkap kesepakatan tersebut dibuat di hadapan anggota Polsek Rawalumbu, yakni Ipda Dono dan anggotanya. Dalam kesepakatan itu, Waway menyatakan sanggup menyelesaikan persoalan dalam waktu 14 hari.

“Kami sudah menunggu selama 2 minggu sesuai perjanjian awal ternyata tapi pelaku malah menghilang,” ungkapnya.

Setelah upaya menunggu tak kunjung membuahkan hasil, Andre dan para korban memutuskan untuk membawa perkara ini ke jalur hukum.

“Saya dan 12 orang korban lainya tidak ingin bernegosiasi lagi kepada pelaku karena fokus kami sekarang ingin pelaku dipenjarakan agar ada efek jera,” tegasnya.

Andre juga menyebut para korban mendesak aparat kepolisian untuk bergerak cepat agar pelaku tidak melarikan diri. Ia menyebut sejumlah korban lain juga berencana melaporkan kasus ini ke Polsek Rawalumbu.

“Untuk korban lainya juga akan melaporkan kasus penipuan ini ke Polsek Rawalumbu dengan naiknya berita ini saya berharap dapat perhatian dari pihak kepolisian karena kerugian yang kami alami tidak sedikit, karena dampaknya sangat luar biasa, ada yang cekcok terus dengan istrinya, ya macam-macam lah dampaknya,” tandasnya.

Bekasiraya
Editor