Bekasiraya.id – Bank Indonesia (BI) tengah mengembangkan sistem identifikasi transaksi keuangan masyarakat yang dinamakan Payment ID.

Langkah ini merupakan bagian dari proyek besar penguatan infrastruktur data dalam Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030 melalui platform BI Payment Info.

Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Dudi Dermawan Saputra, menyebut Payment ID akan menjadi fondasi utama dalam menciptakan sistem pembayaran yang transparan dan akuntabel.

“Payment ID ini sangat powerful,” ujar Dudi, seperti dikutip CNN, Sabtu, 19 Juli 2025.

Payment ID berfungsi sebagai identitas unik (unique identifier) yang akan merekam data keuangan masyarakat secara lebih detail (granular).

Sistem ini nantinya akan diintegrasikan langsung dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK), mencatat aktivitas keuangan mulai dari pendapatan, belanja melalui rekening bank, kartu kredit, hingga transaksi menggunakan dompet digital.

Tak hanya itu, informasi terkait investasi dan beban utang, termasuk pinjaman online, juga akan masuk dalam jangkauan sistem.

Dengan data tersebut, BI berharap dapat mengantisipasi potensi penyimpangan atau praktik kecurangan sejak dini.

Menurut Dudi, sistem ini memungkinkan pemantauan kondisi keuangan individu secara menyeluruh, karena tidak hanya mencatat pemasukan, tetapi juga pengeluaran.

“Apabila besar pasak daripada tiang, kondisi keuangan pemilik Payment ID terkait bisa dibilang tidak sehat,” jelasnya.

Ia juga memastikan, bahwa BI akan membangun infrastruktur yang andal guna menjaga privasi dan keamanan data masyarakat.

Segala bentuk pemanfaatan data oleh pihak ketiga, seperti lembaga keuangan, hanya akan dilakukan setelah ada persetujuan dari pemilik data.

“Misalnya, seseorang akan mendapatkan notifikasi melalui handphone jika data Payment ID-nya dibagikan ke bank tempat di mana dia mengajukan kredit atas persetujuannya,” paparnya.

Dalam dokumen BSPI 2030, Payment ID memiliki tiga fungsi utama, yakni sebagai identifikasi unik untuk membentuk profil pengguna sistem pembayaran, sebagai alat otentikasi dalam pemrosesan transaksi, dan penghubung antara data individu dengan data transaksional secara mendalam.

Secara strategis, pengembangan Payment ID diarahkan untuk membangun sistem data sebagai public good, guna memperkuat integritas transaksi dan mendukung perumusan kebijakan yang berbasis data.

Bekasiraya
Editor