Aksi saling serang personal antara paslon 01 dan 03, mewarnai acara debat pamungkas Pilkada Kota Bekasi yang disiarkan live di TV One, Jumat, 22 November 2024 malam.
Paslon 01 mengungkit perihal dugaan korupsi yang sempat melibatkan calon wali kota 03. Sementara paslon 03 menyerang balik dengan menyinggung dugaan kasus asusila yang menyeret calon wakil wali kota 01.
Perdebatan sengit di antara kedua paslon, sempat membuat situasi di dalam studio memanas. Debat pamungkas seolah menjadi momen pas untuk saling menjatuhkan lawan, ketimbang mempertajam visi misi.
Situasi yang memanas antara paslon 01 dan 03, seolah menjadi keuntungan tersendiri bagi paslon 02 yang tetap terlihat tenang dan santuy. Tidak adanya serangan ataupun “aib” yang disinggung, seolah menyatakan posisi 02 aman-aman saja dan membuka peluang meraih simpati masyarakat.
Alhasil, momen tersebut dimanfaatkan paslon Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni untuk memaparkan kembali visi misi dan komitmennya untuk memajukan Kota Bekasi.
Melalui berbagai program yang ditawarkan, Uu-Nurul optimis dapat memberikan angin segar bagi Kota Bekasi. Terlebih melihat background Uu sebagai mantan Kadis Pendidikan dan Nurul yang merupakan aktivis perempuan.
“Alhamdulillah, kami Paslon nomor urut 2 siap menjadikan Kota Bekasi yang cerdas, kreatif, maju dan ihsan,” ujar Uu dan Nurul dalam pernyataan penutup.
Melalui debat kedua Pilkada Kota Bekasi ini, tentunya akan semakin menegaskan pilihan publik untuk memilih paslon yang akan dicoblos pada 27 November 2024 mendatang.
Dengan adanya insiden saling serang yang menguntungkan paslon 02, masih sangat mungkin mengubah parameter publik. Jika hal ini terjadi, julukan kuda hitam tentunya patut disematkan untuk paslon Uu-Nurul.
Sementara, Pengamat politik Universitas Islam 45 (Unisma) Bekasi, Adi Susila, sebelumnya meragukan debat pamungkas Pilkada Kota Bekasi akan berfokus pada subtansi tema.
Hal ini melihat kondisi politik Kota Bekasi yang sudah banyak disusupi dengan berbagai isu-isu yang menyerang personal paslon.
“Melihat dinamika politik sepertinya bakal tidak fokus pada substansi,” kata Adi Susila kepada awak media.
Padahal menurutnya, publik yang menyaksikan jalannya debat, masih sangat menantikan pemaparan visi misi dari masing-masing paslon.
Tinggalkan Balasan