Wacana Partai Golkar yang bakal menjadi poros tengah dalam Pilkada Kota Bekasi 2024, mendapat apresiasi dan dukungan. Salah satunya dari Center for Public Policy Studies Indonesia (CPSSI).
Peneliti CPPSI, Nurseylla Indra menilai kehadiran poros tengah melalui paslon Uu Saeful Mikdar yang diusung Golkar dan Nurul politisi Partai NasDem Kota Bekasi, menjadi sebuah harapan baru bagi loyalis Golkar di tengah kebimbangan menentukan arah pilihan.
Pasalnya, sejauh ini pasangan calon (paslon) yang maju di Pilkada Kota Bekasi dianggap belum mengakomodasi kepentingan partai beringin.
“Dengan perolehan 8 kursi di DPRD Kota Bekasi, mengindikasikan, bahwa Partai Golkar masih memiliki basis massa yang cukup kuat. Oleh karena itu perlu adanya figur yang harus didorong maju sebagai kepala daerah,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu, 28 Agustus 2024.
Menurutnya, peluang Uu-Nurul untuk memenangkan kontestasi Pilkada Kota Bekasi, bergantung pada masyarakat sebagai pemilik suara. Di era teknologi ini, masyarakat dinilai sudah semakin cerdas untuk memilih berdasarkan pengalaman dan rekam jejak paslon.
Meski begitu, Indra meminta publik harus bisa memastikan paslon yang dipilih tidak pernah ataupun sedang tersandera kasus hukum, utamanya permasalahan korupsi.
“Jika ada salah satu paslon yang ikut dalam kontestasi Pilkada, namun belum clear dengan persoalan hukumnya, maka diharapkan agar dapat memberikan klarifikasi kepada publik, untuk memastikan bahwa dirinya tidak pernah melakukan tindak pidana korupsi,” imbuhnya.
Indra juga meminta KPUD Kota Bekasi, memastikan seluruh paslon yang ikut dalam kontestasi Pilkada, terbebas dari kasus korupsi. Hal ini mengingat pemberitaan yang ramai terkait bacalon wali kota Bekasi yang dilaporkan oleh sejumlah aktivis antikorupsi ke KPK dan Kejaksaan Agung.
“Jangan sampai kasus korupsi yang diduga menyeret salah satu calon kepala daerah dijadikan black campaign oleh lawan politiknya. Oleh karena itu KPU harus bisa memastikan bahwa seluruh paslon cakada terbebas dari sandera kasus korupsi,” tandasnya.
Diketahui, hingga saat ini ada dua paslon wali kota dan calon wakil wali kota yang telah mendaftar ke KPUD Kota Bekasi. Mereka adalah Heri Koswara-Solihin yang diusung PKS, PAN, PPP, PSI, Hanura, dan Partai Buruh, serta Tri Adhianto-Harris Bobihoe yang diusung oleh PDI Perjuangan-Gerindra, dan partai koalisi, PKB dan Demokrat.