Bekasiraya.id – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, berkah tak hanya dirasakan para peternak dan pedagang hewan kurban. Sejumlah perajin arang kayu di Kabupaten Lebak, Banten, juga ikut panen rezeki lantaran pesanan arang meningkat tajam.

Salah satunya adalah Nurhidayah, perajin arang asal Kampung Hasem, Desa Muncang Kopong, Kecamatan Cikulur. Ia mengaku dalam dua pekan terakhir, permintaan arang mengalami lonjakan drastis menjelang hari raya.

“Dalam sehari bisa empat sampai lima orang datang beli arang, ada yang dari pengepul, ada juga pemilik rumah makan,” ujar Nurhidayah, Rabu (4/6/2025).

Karena tingginya permintaan, Nurhidayah terpaksa memberlakukan sistem antrean. Ia mendahulukan pesanan yang masuk lebih dulu untuk menghindari kekacauan dalam distribusi.

Menurutnya, permintaan arang tahun ini meningkat hingga 100 persen dibanding hari-hari biasa. Tak hanya dari wilayah Lebak, pesanan juga datang dari kota-kota besar, seperti Tangerang, Bogor, dan Jakarta.

Arang buatan Nurhidayah dijual seharga Rp 3.600 per kilogram di tempat produksi. Setiap hari jumlah pembeli semakin meningkat, terutama mendekati Idul Adha.

Namun di balik tingginya permintaan, ia mengaku masih menghadapi kendala, terutama dalam hal ketersediaan bahan baku. Cuaca yang tidak menentu kerap menyulitkan proses produksi.

“Kalau cuaca nggak menentu begini, kayu basah, jadi susah dibakar,” ungkapnya.

Meskipun penuh tantangan, Nurhidayah tetap bersyukur karena usahanya mendapat limpahan rezeki menjelang hari raya kurban.