Seorang emak-emak nekat mengadang jalan Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhamad, saat hendak menuju ruang rapat di Plaza Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi.

Aksi wanita bernama Rohanih itu dipicu rasa kesal dan kecewa karena lahan miliknya diduga telah diserobot Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kota Bekasi.

Rohanih mengaku lahan seluas 400 meter persegi miliknya, telah dibangun pintu air untuk pengendalian debit air kali di saat banjir.

“Tanah saya dicaplok udah dari tahun 2019, tapi saya baru tahu itu di tahun 2023,” kata Rohanih, Selasa (10/12/2024).

Ilustrasi: Seorang emak-emak meminta ganti rugi kepada Pemerintah Kota Bekasi atas lahannya yang diduga telah dicaplok untuk pembuatan pintu air sebagai pengendalian debit air saat banjir. (Foto: Disway)

Wanita paruh baya itu merasa yakin dengan apa yang diucapkan. Ia pun mengaku memiliki sertifikat atas lahan seluas 400 meter persegi tersebut.

“Saya punya sertifikat lahan 400 meter itu, atas nama saya,” ujar Rohanih.

Ia pun meminta Pemkot Bekasi untuk membayar ganti rugi lahan secepatnya, karena diduga telah diserobot tanpa sepengetahuannya sejak 2019 untuk pembangunan pintu air.

Sementara Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhamad seolah enggan berkomentar dan lebih memilih menghindari saat dimintai konfirmasi oleh awak media.

“Nanti akan dilakukan pendalaman terhadap dinas terkait,” singkatnya.