DPW PAN Jabar Sebut Hasil Quick Count Pilkada Kota Bekasi Bohong Diplintir 

DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Jawa Barat H.M Hasbullah Rahmad membantah data perolehan suara quick count yang memenangkan paslon 03.

Data hasil hitung cepat atau quick count yang sebelumnya tersebar luas di media, menunjukan persentase dan gambaran kandidat PAN yang berkompetisi di Pilkada 2024.

Pada Pilkada Kota Bekasi, tercantum kemenangan untuk pasangan nomor urut 03, Tri Adhianto-Harris Bobihoe dari paslon 01 Heri Koswara-Sholihin.

Sekretaris DPW PAN Jawa Barat H.M Hasbullah Rahmad membantah hasil quick count tersebut dan menyebutnya sebuah kebohongan karena sengaja diplintir.

“Itu data internal untuk DPP PAN. Dan saat itu juga data quick count belum 100 persen data yang masuk. Jadi hasil itu diplintir seolah sebuah kebenaran,” ujar Hasbullah dalam keterangannya, Sabtu (30/11/2024).

Pria yang juga menjabat Anggota DPRD Jawa Barat itu mengaku pihaknya tidak mengerahkan saksi pada saat Pilkada Kota Bekasi, Rabu 27 November 2024.

“Gak ada, kita gak menurunkan saksi di Pilkada Kota Bekasi,” ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan Qadar Ruslan Siregar dari Tim Pemenangan Heri-Sholihin, yang menyebut data tersebut merupakan kebohongan.

“Saya tahu betul hasil dari real count menyatakan pasangan Heri-Sholihin yang menang,” ucap pengurus PAN itu.

Sebelumnya data perolehan quick count yang memenangkan paslon 3 dan mencatut instansi TNI, juga beredar dan langsung dibantah oleh Dandim 0507.

Dalam pesan tersebut, terdata jumlah suara setiap kelurahan di 12 kecamatan di Kota Bekasi, yang mayoritas memenangkan paslon nomor urut 03 Tri Adhianto-Harris Bobihoe.

“Itu bukan data dari kami,” kata Komandan Kodim 0507 Kolonel Arm Rico Rocardo, Rabu, 27 November 2024.

Dalam pesan berantai itu, hasil rekapitulasi suara Pilkada Kota Bekasi ditujukan kepada Pangdam Jaya.

Hasil akhir rekapitulasi dalam pesan menunjukkan paslon 01 mendapat 141.626 suara, paslon 02 sebesar 73.615 suara dan paslon 03 sebanyak 206.872 suara.

“Berita tersebut hoax karena tidak dapat dipertanggungjawabkan dari sumber berita dan keabsahan isi beritanya,” papar Rico.