Bekasiraya.id – Bengkel Vespa DK Brotherscoot di Jalan Cipendawa, Rawalumbu, Kota Bekasi, ternyata telah tutup sejak Maret 2025.

Penutupan disebut berkaitan dengan kasus dugaan penipuan yang dilakukan sang pemilik kepada puluhan konsumennya dengan total kerugian mencapai miliaran rupiah.

Bengkel tersebut sebelumnya dikenal sebagai tempat rujukan utama para pecinta Vespa dari berbagai daerah, mulai dari Sumatera hingga Sulawesi. Reputasinya melambung berkat hasil restorasi yang memuaskan.

Namun, pamor itu memudar seiring mencuatnya kasus dugaan penipuan yang menyeret sang pemilik, yang berujung pada tutupnya bengkel favorit pecinta Vespa tersebut.

Kondisi bengkel tampak terbengkalai. Sampah, debu, dan ranting pohon berserakan di pelataran. Di dinding dan sudut bangunan, terlihat sarang laba-laba pekat menempel. Sementara rolling door tertutup rapat, dengan stiker bertuliskan “segera dijual/dilelang” menempel di tembok depan.

Bangunan bengkel dua lantai ini diketahui telah diagunkan oleh AWP ke sebuah bank dengan nilai pinjaman mencapai Rp 1,2 miliar.

Salah satu korban, Andre Noviar Pradana (32), datang langsung ke lokasi untuk melihat kondisi terkini bengkel yang pernah ia percaya. Ia mendesak aparat segera menangkap pelaku.

Andre menaruh harapan besar pelaku segera ditangkap polisi agar tak ada lagi korban lain. Pasalnya, hingga kini pelaku diduga masih melancarkan penipuan yang menyasar pecinta Vespa.

“Kami berharap segera ditangkap agar pelaku berhenti menipu, karena pelaku masih menipu. Jadi korban akan terus ada kalau polisi tidak memproses,” ucapnya.

Pemilik bengkel Vespa DK Brotherscoot dilaporkan para konsumen yang menjadi korban, dengan kerugian mencapai miliaran. (Istimewa)

Pemilik Bengkel Dipolisikan

Sebelumnya, pemilik bengkel Vespa DK Brotherscoot, Waway, kembali dilaporkan ke polisi atas dugaan penipuan. Sebanyak 13 korban, termasuk Andre, resmi melapor ke Polres Metro Bekasi Kota pada 19 Juli 2025. Laporan tercatat dengan nomor LP/B/1.722/VII/2025/SPKT. SAT RESKRIM/POLRES METRO BEKASI KOTA/PMJ.

Konsumen yang ditipu diduga berjumlah puluhan, dengan kerugian ditaksir lebih dari Rp 1,5 miliar. Para korban berasal dari berbagai kota seperti Bekasi, Jakarta, Bogor, Palembang, Riau, Karawang, Cikarang, Subang, Wonosobo, hingga Makassar.

Andre menyebut Waway sebelumnya berjanji akan menjual ruko senilai Rp1,7–2 miliar untuk mengganti rugi, namun sertifikatnya ternyata diagunkan di bank dengan utang lebih besar dari klaim awal.

“Kenapa kita membuat laporanya baru sekarang karena Waway (pelaku) mengatakan akan menjual rukonya senilai Rp 2 miliar sampai Rp 1,7 miliar tapi sertifikatnya sedang digadaikan di bank BRI Rp700 juta,” ujarnya, Minggu, 27 Juli 2025.

Kesepakatan sempat dibuat di hadapan anggota Polsek Rawalumbu, namun tak dipenuhi pelaku.

“Kami sudah menunggu selama 2 minggu sesuai perjanjian awal, tapi pelaku malah menghilang,” lanjutnya.

Para korban kini mendesak polisi segera menangkap Waway sebelum ada korban baru.

Bekasiraya
Editor