Bekasiraya.id – Tren investasi di Kabupaten Bekasi menunjukkan pergeseran dari industri padat karya menuju industri padat modal. Fenomena ini mencerminkan penyesuaian terhadap kemajuan teknologi dalam dunia industri.

Banyak perusahaan kini lebih mengandalkan teknologi dan mesin canggih, ketimbang tenaga kerja dalam jumlah besar, untuk menjalankan operasional produksinya.

Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Bekasi, Alvin Ramsan mengatakan jenis investasi yang masuk saat ini lebih didominasi oleh sektor-sektor yang tidak banyak membutuhkan pekerja manusia.

“Contohnya seperti pusat data atau data center dan sejenisnya. Sementara industri padat karya mulai bergeser ke luar wilayah Bekasi. Ini tentu jadi tantangan tersendiri bagi generasi pengusaha muda,” ujar Alvin, Selasa (1/7/2025).

Menanggapi perkembangan tersebut, Pemerintah Kabupaten Bekasi mendorong masyarakat dan pelaku UMKM untuk meningkatkan kompetensi agar tetap bisa bersaing. Salah satu langkah yang diambil adalah mendorong program sertifikasi.

Wakil Bupati Bekasi, Asep Surya Atmaja menjelaskan program sertifikasi akan mendorong SDM untuk lebih meningkatkan keahlian yang dimiliki sehingga dapat bertahan di tengah ketatnya persaingan kerja.

“Kita harus mampu menyesuaikan diri. Potensi lokal harus terus dikembangkan, tidak hanya mengandalkan sektor industri, tapi juga melalui pertanian, peternakan, dan sektor lainnya. Kolaborasi adalah kunci,” imbuh Asep.

Bekasiraya
Editor