Bekasiraya.id – Keanggotaan organisasi tarekat Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah Ahlussunnah Wal Jamaah (Jatma Aswaja) pimpinan Habib Luthfi bin Yahya, bakal bertambah dengan bergabungnya sejumlah umat Islam di Kota Bekasi.

Ketua Kanzus Sholawat Kota Bekasi, Ahmad Ushtuchri mengatakan, Kota Bekasi, menjadi salah satu daerah yang paling siap membentuk kepengurusan. Ia menyebut kepengurusan tinggal disahkan oleh Pengurus Pusat Jatma Aswaja.

Hal ini disampaikan Ushtuchri usai acara pengajian rutin Majelis Kanzus Sholawat di Pondok Pesantren Annur Kota Bekasi, Minggu (25/5/2025).

“Alhamdulillah Kota Bekasi ini menjadi salah satu yang paling siap, rangkanya, strukturnya sudah siap tinggal nanti formalisasi. Kita Bahkan akan ikut meramaikan deklarasi dan tabligh akbar di Masjid Istiqlal yang rencananya setelah Idul Adha,” kata dia.

Menurutnya, di tengah dunia yang tidak menentu kehadiran organisasi tarekat seperti Jatma Aswaja sangat diperlukan. Sebab tarekat menawarkan olah batin yang bisa menenangkan batin pengikutnya.

“Selama ini kita lebih banyak memperhatikan hal-hal di luar batin, seperti olah pikiran, olah raga tapi kita lupa mengolah batin. Nah Tarekat ini menawarkan olah batin,” ucapnya.

Ia juga menerangkan, bahwa tarekat merupakan sebuah jalan untuk menuju kepada Allah dengan metode tertentu. Yang mana di bawah bimbingan seorang mursyid seperti Habib Luthfi para pengikutnya akan diberikan dzikir untuk menenangkan batin.

“Ada dzikir-dzikir khusus untuk menenangkan batin supaya lebih peka kepada hal-hal yang sifatnya Ilahiah. Karena setiap hari sesungguhnya kita diberikan teguran oleh Allah hanya saja kita tidak sadar,” ungkapnya.

Ushtuchri juga menegaskan, bahwa tarekat sejalan dengan syariat Islam. Sebab ajaran atau ilmu yang dipelajari tersambung dengan Rasulullah.

“Tarekat sejalan dengan syariat Islam dan ilmunya sampai kepada Rasulullah. Tarekat ini sudah sangat tua, setua ajaran Islam itu sendiri,” tegasnya.

Ushtuchri juga menyinggung kondisi Indonesia hari ini yang saat ini dalam fase konsolidasi. Sehingga diperlukan kekuatan batin luar biasa untuk mensukseskan agenda konsolidasi sebagai sebuah bangsa.

“Bangsa kita sedang dalam fase konsolidasi yang saya kira membutuhkan kekuatan batin luar biasa, maka butuh peran ulama. Kita suport ulama menjalankan peran menjaga batin masyarakat dan pemimpin yang tentu sesuai harapan rakyat dan umat,” tandasnya.