Akademisi Universitas Islam 45 Bekasi, Abdul Khoir ikut menyoroti isu asusila yang menyeret nama calon Wakil Wali Kota Bekasi nomor urut 01, Sholihin.

Menurutnya, kampanye hitam tidak akan berdampak apapun terhadap suara pemilih paslon 01, meski gencar diupayakan pihak lawan menjelang hari pencoblosan.

Abdul Khoir meyakini isu tersebut tidak akan memengaruhi elektabilitas Heri Koswara-Sholihin. Bahkan dukungan untuk paslon 01 itu terbilang terus bertambah.

“Kampanye hitam atau fitnah dalam bentuk apapun tidak akan berpengaruh terhadap pilihan masyarakat karena mereka sudah mantap dengan pilihannya,” katanya kepada awak media, Senin (25/11/2024).

Ia memastikan, suara pemilih cenderung sudah mantap menjelang hari pencoblosan. Jikalau pun ada perubahan perilaku pemilih, ia yakin hal itu dikarenakan faktor lain, yakni serangan fajar dalam bentuk politik uang atau materi lainnya.

“Kecuali kalau ada serangan fajar berupa politik uang atau materi lain itu mungkin bisa merubah perilaku pemilih,” ungkap Abdul Khoir.

Ia menyebut, upaya menjatuhkan lawan politik dengan berbagai macam fitnahan, rentan terjadi di setiap kontestasi Pemilu. “Senjata” ini umumnya digunakan untuk memengaruhi suara pemilih.

“Ini sudah terjadi dari pemilu ke pemilu, baik tingkat nasional maupun daerah. Karena pelakunya percaya fitnah itu berdampak,” tandasnya.

Diketahui, rekaman suara berdurasi 4 menit 26 detik yang beredar di media sosial, memuat percakapan dua orang antara pria dan wanita, yang mengindikasikan pengakuan dan negosiasi terkait dugaan pelecehan seksual.

Tim kuasa hukum paslon Heri Koswara-Sholihin, Iqbal Daut Hutapea mengatakan isu yang sedang dimainkan oleh wanita berinisial IL, yang notabene pendukung dari paslon nomor urut 03, sangat kental dengan unsur politis.

Menurutnya, kontestasi Pemilu sejatinya adalah sarana pesta demokrasi yang harusnya diselenggarakan dengan suasana sukacita, disertai adu gagasan dan program masing-masing paslon.

“Namun yang terjadi saat ini kondisi kontestasi Pilkada Kota Bekasi sedang tidak baik-baik saja karena salah seorang dari oknum pendukung paslon Ridho, menarasikan dirinya adalah korban pelecehan seksual,” kata Iqbal dalam keterangannya, Kamis, 21 November 2024.