Bahlil Lahadalia resmi diangkat sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2024-2029, dalam Musyawarah Nasional (Munas) XI Golkar yang digelar di JCC Senayan, Rabu (21/8/2024).
Bahlil terpilih secara aklamasi. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu menjadi satu-satunya kader yang lolos verifikasi dan syarat sebagai Ketum Partai Golkar, menggantikan Airlangga Hartarto.
Surat Keputusan (SK) dibacakan oleh Sekretaris Sidang Munas Golkar Ace Hasan. Selain ditetapkan sebagai ketua umum, Bahlil juga ditunjuk menjadi formatur tunggal.
Bahlil diberikan mandat untuk menentukan komposisi kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar periode 2024-2029. Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal penetapan, yakni 21 Agustus 2024.
Jabatan formatur tunggal diberikan karena Bahlil mendapat dukungan dari hampir seluruh pemegang hak suara Munas XI Golkar atau dari 50 persen plus 1.
Adapun jumlah pemilik hak suara, yakni Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I di 38 Provinsi, DPD II di 508 Kabupaten/Kota, Ormas Hasta Karya (Pendiri), Ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai.
Pada Munas XI Golkar, Bahlil menjadi calon tunggal. Sebelumnya sempat ada Ridwan Hisjam yang juga mendaftarkan diri menjadi calon ketum, tetapi dinyatakan tak memenuhi syarat.