Bekasiraya.id – Kabupaten Bekasi mulai bersiap menghadapi ancaman kekeringan seiring masuknya musim kemarau. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mengidentifikasi sejumlah wilayah yang berpotensi terdampak kekeringan parah akibat cuaca ekstrem yang tidak menentu.
“Berdasarkan informasi dari BMKG, kita sudah memasuki musim kemarau atau hidrometeorologi kering. Meskipun kita lihat cuaca akhir-akhir ini terlihat tidak menentu,” kata Kepala BPBD Kabupaten Bekasi, Muchlis, Senin, 28 Juli 2025.
Wilayah yang diprediksi paling rentan mengalami krisis air bersih antara lain Bojongmangu, Cikarang Selatan, Serangbaru, hingga Cibarusah.
Warga diminta bersiap dan mulai menghemat penggunaan air untuk mengantisipasi kekurangan pasokan dalam beberapa pekan ke depan.
Selain ancaman kekeringan, Muchlis turut menyoroti risiko penyakit yang biasanya muncul saat masa peralihan musim, seperti flu dan demam berdarah. Ia menegaskan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai langkah pencegahan.
“Kita harus waspada terhadap dampak kekeringan akibat musim kemarau termasuk wabah penyakit. Makanya mari jaga lingkungan kita dan bijak menggunakan air bersih,” imbuhnya.
Sebagai langkah mitigasi, BPBD telah mengaktifkan jaringan relawan kebencanaan di tingkat lokal. Tercatat sudah dibentuk 110 Desa Tangguh Bencana (Destana) dan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) di seluruh desa dan kecamatan.
“Penanggulangan bencana tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Keterlibatan aktif masyarakat sangat dibutuhkan agar kita semua lebih tanggap terhadap bencana,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan