Seorang ibu berinisial HS (61) di Kampung Rawajamun, Desa Dayeuh, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dibunuh anak kandung. Ironisnya, pelaku diketahui merupakan anggota Polres Metro Bekasi Kota.
Peristiwa tragis ini terjadi pada Minggu, 1 November 2024 sekira pukul 22.30 WIB. Pelaku berinisial NJP (41), menghabisi nyawa sang ibu menggunakan tabung gas elpiji tiga kilogram.
Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro menerangkan, kejadian bermula saat korban sedang melayani seorang pembeli di warung miliknya, dimana saat itu juga ada pelaku.
Sang pembeli sekaligus saksi lalu melihat pelaku mendorong korban hingga terjatuh. Pelaku kemudian mengambil tabung gas ukuran tiga kilogram dan memukulkannya ke kepala korban sebanyak tiga kali.
“Pelaku kemudian mengambil tabung gas LPG 3 kg dan memukulkannya ke kepala korban sebanyak tiga kali, dari saksi mata yang melihat langsung,” ujar Wahyu kepada awak media, Senin (2/12/2024).
Melihat kejadian itu, saksi spontan melarikan diri lantaran takut. Ia pun langsung menghubungi temannya dan menceritakan peristiwa mencekam yang dilihatnya.
“Setelah itu ambulans dari kirab meluncur ke tempat kejadian dan membawa korban ke RS Kenari. Namun nyawa korban tak tertolong,” ucap Wahyu.
Polsek Cileungsi bersama tim Polres Bogor dan Polres Metro Bekasi Kota serta tim Dokkes berhasil menangkap pelaku yang saat itu kabur menggunakan mobil pikap.
Berdasarkan keterangan saksi, baik dari pihak keluarga maupun kerabat, pelaku diduga mengalami gangguan jiwa yang bisa menyerang orang terdekat kapan saja.
“Ditemukan keterangan saksi, baik keluarga maupun kerabat, surat keterangan berobat di RS Polri dan obat-obatan gangguan jiwa, seperti Soroquin dan Divalproex,” ungkap Wahyu.
Tragedi pembunuhan ibu oleh anak kandung yang seorang oknum polisi itu beredar luas di media sosial. Salah satunya diunggah akun Instagram @infocileungsikita.
Postingan video langsung dibanjiri komentar warganet. Banyak yang mempertanyakan mengapa seorang yang memiliki gangguan kejiwaan bisa menjadi anggota polisi.
“Polisi kok bisa kena gangguan jiwa gimana dah,” ujar @ichahaerunnis**.
“Kok bisa ODGJ jadi polisi,” tanya @safitri.ika**.
“Wah punya penyakit gangguan jiwa masih jadi polisi?” celetuk @yulian_tot_resnomuk**.
Tinggalkan Balasan