Bekasiraya.id – Lonjakan klaim Jaminan Hari Tua (JHT) di Kota Bekasi terus meningkat tajam. Hingga akhir Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bekasi Kota mencatat pembayaran senilai Rp 283 miliar dari 16.104 pengajuan klaim.

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bekasi Kota, Ahmad Fauzan, mengungkapkan peningkatan klaim ini erat kaitannya dengan maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi di wilayah tersebut sejak awal tahun.

“Kalau dibandingkan dengan data tahun lalu pada periode yang sama, jumlahnya lebih banyak saat ini, dan ada kemungkinan bertambah,” katanya usai kegiatan Ngobrol Pintar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Ngopi Jamsostek) bersama serikat pekerja di Aroem Resto, Bekasi Utara, Kamis, 19 Juni 2025.

Tak hanya JHT, BPJS Ketenagakerjaan juga mencatat pembayaran Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) senilai Rp 2,3 miliar dari 973 kasus pekerja yang kehilangan pekerjaan.

Menghadapi situasi ini, Fauzan menekankan komitmen pihaknya untuk memberikan akses layanan klaim yang lebih mudah, termasuk pengajuan secara kolektif.

“Ini gelombang PHK akan terus ya, ke depan kami siap memberikan kemudahan layanan khususnya klaim JHT. Karena JHT ini hak setiap pekerja, tabungan pekerja siap individu,” tegasnya.

Bahas Program Jaminan Sosial Lewat “Ngopi Jamsostek”

Forum diskusi bertajuk “Ngobrol Pintar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan” (Ngopi Jamsostek) yang digelar BPJS Ketenagakerjaan Bekasi Kota bersama serikat buruh, merupakan upaya memperkuat komunikasi dengan pekerja.

Melalui forum tersebut, berbagai kebijakan dan pembaruan program dibahas, termasuk peningkatan manfaat JKP dan pemanfaatan Manfaat Layanan Tambahan (MLT).

“Lewat kegiatan ini kami ingin mengupdate terkait program-program terkait BPJS Ketenagakerjaan. Termasuk membahas isu-isu terkini seperti membahas Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP),” papar Fauzan.

Ia juga misalnya menyinggung soal JKP yang layanannya dipermudah. Termasuk nilai manfaatnya naik dari 45 persen sampai 25 persen, kini menjadi 60 persen selama 6 bulan penuh.

Oleh karena itu pihaknya menggandeng Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) untuk mendorong anggotanya memanfaatkan layanan tersebut.

Ketua DPC KSPSI Kota dan Kabupaten Bekasi, Abdullah, menyambut baik kegiatan ini sehingga bisa memberikan masukan kepada BPJS Ketenagakerjaan untuk mengoptimalisasi pelayanan termasuk pengembangan.

Ia berharap diskusi semacam ini bisa menjadi agenda rutin. “Mudah-mudahan kegiatan ini tidak hanya dilakukan pertama dan terakhir tapi bisa berkelanjutan. Karena diskusi semacam ini dibutuhkan oleh BPJS Ketenagakerjaan termasuk juga kami di serikat pekerja,” tandas Abdullah.

Bekasiraya
Editor