Lumpur setinggi 70 sentimeter masih mengendap di Kampung Lebak Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi , Jawa Barat, pasca terendam banjir tiga meter, pada Selasa, 4 Maret 2025.

Hingga saat ini warga setempat masih terus berjibaku membersihkan sisa-sisa lumpur tersebut. Sejumlah aparatur dari berbagai OPD juga dikerahkan untuk membantu warga.

“Kembali turun ke lokasi dengan unsur kecamatan, kelurahan dan OPD dari DPPKB. Bergotong-royong membantu warga di wilayah Kampung Lebak,” kata Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe, Minggu (9/3/2025).

Menurutnya, kondisi warga saat ini sudah berangsur membaik. Sebagian warga yang sebelumnya mengungsi, juga sudah kembali ke tempat tinggalnya masing-masing untuk bersih-bersih.

Bobihoe menjelaskan, pascabanjir surut, Pemkot Bekasi kini sibuk dengan penanganan sisa lumpur dan sampah di berbagai titik.

“Dan bersama kita lakukan pembersihan di sekitar lingkungan yang masih terdapat sisa-sisa lumpur,” ujar Bobihoe.

Pemkot Bekasi juga telah berkoordinasi dengan sejumlah kementerian dan kepala daerah terdampak, untuk membuat langkah-langkah strategis, sebagai upaya penanganan banjir ke depannya.

“Kemarin saat dengan Pak Gubernur, Bupati Bogor, Wali Kota Depok, Bupati Bekasi, melakukan upaya-upaya bersama untuk mengantisipasi,” ucap Bobihoe.

“Agar hal serupa dapat diantisipasi dengan baik, di daerah lintasan seperti Kabupaten Bogor menjadi daerah hijau atau resapan, sehingga ke depan debit air yang masuk ke Kali Bekasi dapat berkurang,” jelasnya.

Pemkot Bekasi juga berupaya menyelesaikan persoalan sampah dengan menginstruksikan dinas terkait untuk melibatkan banyak personel dan armada truk pengangkut sampah hingga bantuan alat berat.

“Untuk daerah Kampung Lebak, pemerintah segera melakukan pengerukan lumpur dan membangun turap yang ada di sekitaran wilayah Kampung Lebak, Teluk Pucung,” tandas Bobihoe.