Selain terkenal dengan adat istiadat yang masih kental, suku Baduy di pedalaman Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten, juga memiliki daya tarik lain bagi wisatawan.
Daya tarik yang dimaksud, yakni buah durian. Ya, buah berduri yang tumbuh subur di hutan pedalaman suku Baduy itu, menjadi magnet tersendiri untuk wisatawan datang berkunjung.
Banyak wisatawan yang sengaja datang bersama keluarga atau kerabat di momen liburan, untuk menikmati sensasi kelezatan buah durian suku Baduy yang sudah tersohor.
Meski memiliki ukuran yang kecil, namun citarasa durian khas Baduy ini sangat manis dan legit. Daging buahnya pun tak kalah tebal dengan durian lokal lainnya.
Mereka yang sudah pernah mencicipi, biasanya akan ketagihan sehingga memutuskan datang kembali ke objek wisata suku Baduy. Karenanya tak jarang wisatawan yang penasaran dengan rasanya.
“Baru pertama kali ini (mencicipi durian khas Baduy), penasaran karena banyak yang bilang enak,” kata Hana, salah satu wisatawan, Rabu (1/1/2024).
Seringnya durian khas Baduy dinikmati bersama segelas kopi pahit sebagai teman ngobrol. Kawasan permukiman suku Baduy yang masih alami dan segar, menambah nikmat durian yang disantap.
“Duriannya enak, suasananya juga sejuk, alami, jadi makanannya tambah nikmat,” ujar Suriah, wisatawan lainnya.
Tak sedikit wisatawan yang berburu buah durian khas Baduy untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Harganya pun relatif murah, yakni mulai dari Rp 25 ribu hingga Rp 50 ribu.