Setelah mendominasi pemerintahan Kota Depok selama kurang lebih 20 tahun, untuk pertama kalinya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tumbang di Kota Belimbing.

Pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota nomor urut 01, Imam Budi Hartono-Ririn Farabi A Rafiq, kalah pada hasil hitung cepat atau quick count.

Hasil quick count sejumlah lembaga survei mengumumkan paslon yang diusung PKS ini mengantongi 46,81 persen suara.

Sementara paslon nomor urut 02 Supian Suri-Chandra Rahmanysah yang didukung Koalisi Depok Perubahan Maju, memperoleh suara sebesar 53,19 persen.

Alhasil pasangan Supian-Chandra berhasil menumbangkan trah kekuasaan PKS selama belasan tahun di Depok.

Meski belum bersifat resmi, namun ketertinggalan enam persen suara Imam-Ririn dari Supian-Chandra, dinilai cukup signifikan.

Untuk rekapitulasi suara resmi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan dilakukan secara berjenjang, yang akan berlangsung hingga Senin (16/12/2024).

Menanggapi kekalahan tersebut, Ketua Fraksi PKS DPR, Jazuli Juwaini mengatakan pihaknya masih akan menunggu hasil real count KPUD Kota Depok.

“Kami tunggu penghitungan riil atau real count KPUD yang dijadwalkan sampai tanggal 16 Desember,” kata Jazuli kepada wartawan, Kamis (28/11/2024).

Jazuli menyebut kalah menang adalah hal yang biasa dalam sebuah pertarungan. Meski begitu, ia memastikan suara rakyat yang dititipkan akan tetap dijaga sebagai sebuah amanah untuk mewujudkan Depok yang lebih baik.

“Kalau menang berarti kami punya ruang lebih luas untuk membantu rakyat. Kalau kalah tentu ada ruang lain yang kita bisa lebih konsentrasi untuk juga membantu rakya,” tandasnya.

Nfs
Editor