Seperti diketahui, Kadinkes Kota Bekasi Tanti Rohilawati telah purna tugas dari jabatannya, maka dari itu Pj. Walikota Bekasi Raden Gani Muhamad menunjuk Kusnanto menjadi Plt.

LSM Triga Nusantara (Trinusa) mengkritik keputusan Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhamad, yang telah menunjuk Direktur Utama RSUD Chasbullah Abdul Majid (CAM) Kusnanto sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bekasi.

Diketahui, Kusnanto ditunjuk menggantikan Tanti Rohilawati yang sudah memasuki masa purna tugas, terhitung Jumat, 1 November 2024 lalu.

Ketua LSM Trinusa Maksum Alfarizi atau yang akrab disapa Mandor Baya mengatakan rangkap jabatan yang diemban Kusnanto, seolah menyiratkan Kota Bekasi kekurangan sosok mumpuni untuk menjabat Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi.

Padahal menurutnya, masih banyak pejabat yang mampu dan kompeten untuk menahkodai Dinas Kesehatan. Karena hal ini, Gani dinilai tidak tegas sebagai pemimpin yang semestinya bersikap adil dan memberikan kesempatan bagi bawahannya yang memang layak.

“Seharusnya Pj memberikan kesempatan bagi pejabat lain yang punya semangat ingin memajukan pelayanan kesehatan masyarakat Kota Bekasi,” ujar Mandor Baya dalam keterangannya, Selasa (5/11/2024).

Kritikan lainnya juga merujuk pada track record Kusnanto yang pernah terseret kasus TPPU eks Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi alias Pepen. Kala itu Kusnanto turut mengembalikan uang sebesar Rp 110 juta kepada KPK.

“Artinya main area terlibat karena yang memberi dan mengembalikan. Di UU Tipikor 12 itu jelas. Artinya Pj Wali Kota Bekasi itu harus tegas bagi pejabat terlibat dalam persoalan TPPU, jangan dikasih kesempatan atau kedudukan strategis, sebagai pembelajaran,” paparnya.

Mandor Baya pun menyayangkan keputusan Pj Wali Kota Bekasi, yang tak seharusnya menyerahkan tampuk kekuasaan kepada orang yang pernah terseret kasus korupsi, sekalipun uang tersebut dikembalikan.

“Saya mohon Bapak tegas memberikan tindakan kepada pejabat-pejabat yang sudah mengembalikan ke rekening KPK terkait TPPU Pepen, jangan sekali-kali lagi dikasih kedudukan strategis, sebagai efek jera. Masa gak ada orang lain lagi selain Kusnanto? Masih banyak kok putra putri daerah. Saya minta kepada Pj Wali Kota Bekasi untuk memberikan kesempatan dan tempat,” tandasnya.