Debat Publik Perdana Pilkada Kabupaten Bekasi berlangsung Minggu, 3 November 2024. Salah satu isu yang dibahas, yakni mengenai menyusutnya lahan pertanian akibat pembangunan perumahan dan industri.

Calon Bupati Bekasi nomor urut 1 Dani Ramdan menjelaskan dirinya sudah mengantisipasi masalah ini saat masih memimpin Kabupaten Bekasi. Ia mengaku sudah menetapkan sebanyak 35.000 hektare sawah yang dilindungi.

Lahan tersebut yang nantinya akan diwariskan kepada generasi muda, sehingga terus ada keberlanjutan untuk komoditas beras sebagai bahan makanan pokok.

Sedangkan untuk ketersediaan air, Dani menyebut langkah yang diambil adalah dengan cara normalisasi sungai. Di samping itu juga dilanjutkan dengan saluran sekunder dan tersier.

“Pupuk, kita akan pastikan ketersediaan dan keterjangkauannya. Kita mulai menggunakan paradigma pupuk organik dan sekaligus menyelesaikan persoalan kita di bidang sampah,” kata Dani di hadapan audiens.

Selain ketersediaan air dan pupuk, benih juga menjadi salah satu kunci majunya pertanian. Untuk benih, Dani menjelaskan dirinya telah meresmikan benih padi varietas lokal, dengan merek dagang Pusaka Bhagasasi.

Begitu pula untuk penggarapan sawah, saat ini tak melulu mengandalkan tenaga traktor. Penggarapan kini juga bisa dilakukan dengan drone yang dinilai sama efektif.

“Ke depan digitalisasi pertanian pun suatu keniscayaan. Anak-anak muda harus tertarik ke bidang pertanian karena regenerasi di bidang pertanian harus menarik untuk anak muda,” imbuhnya.

Diketahui, Debat Publik Perdana Pilkada Kabupaten Bekasi 2024 diikuti oleh tiga pasangan calon (paslon). Nomor urut 1 paslon Dani Ramdan-Romli HM, nomor urut 2 BN Holik-Faisal Hafan Farid dan nomor urut 3 Ade Kuswara-Asep Surya Atmaja.