Satu per satu keluarga yang diduga menjadi korban kebakaran PT Jati Perkasa Nusantara, mendatangi RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk mendapatkan kepastian terkait identitas para korban yang meninggal dunia.
Rasa sedih bercampur cemas menyelimuti pikiran masing-masing keluarga, lantaran masih harus menunggu pihak rumah sakit selesai melakukan proses identifikasi.
Salah satunya keluarga dari Rahmat, karyawan pabrik yang bertugas sebagai operator forklift. Rahmat diketahui bekerja shift 3 sejak Kamis, 31 Oktober 2024 malam. Namun hingga Jumat, 1 November 2024, korban tak kunjung pulang ke rumah.
“Seharusnya kalau shift malam itu, besok pagi udah pulang. Tapi ini nggak pulang-pulang,” kata Muhammad Yusuf, adik ipar korban.
Saat mengetahui ada pabrik kebakaran, pihak keluarga langsung khawatir karena posisinya Rahmat masih bekerja. Keluarga pun semakin dibuat cemas lantaran ponsel korban tak bisa dihubungi.
Lantaran tak kunjung kembali hingga Jumat malam, pihak keluarga akhirnya berinisiatif mendatangi perusahaan hingga mencari ke RSUD Kota Bekasi, namun belum mendapat kepastian.
“Sekarang istrinya sama keluarga ipar saya lagi nunggu di RS Polri, tapi masih belum ada kepastian juga,” ujar Yusuf.
Diketahui, korban tewas dalam peristiwa kebakaran PT Jati Perkasa Nusantara di Jalan Kaliabang Tengah, Pejuang, Medan Satria, sejauh ini dilaporkan berjumlah sembilan orang.
Seluruh korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan, dengan tubuh hangus dan sudah menjadi serpihan tengkorak.
Korban meninggal dunia dibawa ke RS Polri Kramat Jati menggunakan 12 kantong jenazah. Pihak RS akan melakukan proses identifikasi, guna mengungkap identitas korban yang sudah tidak bisa dikenali.