Gagasan calon Wakil Wali Kota Bekasi, Sholihin untuk mengatasi kemacetan, menuai kritikan dari kalangan mahasiswa. Sholihin dinilai terlalu dangkal dan tak memahami inti permasalahan.

Ketua Gerakan Mahasiswa Bekasi (Germaksi), Genta Raihan menyebut ide Sholihin untuk meningkatkan konektivitas transportasi antar perumahan, justru berpotensi memperparah kemacetan di berbagai titik.

“Sholihin tidak memahami, bahwa infrastruktur jalan di Bekasi tidak bertambah lebar. Dengan menambah armada angkutan umum di perumahan, kemacetan akan semakin parah,” ungkap Genta dalam keterangannya, Kamis, 31 Oktober 2024.

Menurutnya, alih-alih mengurai kemacetan, gagasan Sholihin untuk menyediakan angkutan umum di kawasan perumahan, justru dapat memicu kekacauan lalu lintas.

“Sholihin tidak mampu berpikir solutif. Dia tidak melihat titik-titik kemacetan yang terjadi setiap hari di Kota Bekasi,” ucap Genta.

Pihaknya beranggapan solusi paling efektif untuk mengurai kemacetan saat ini adalah membangun flyover. Pasalnya, beberapa pembangunan flyover sudah terbukti ampuh mengurangi kepadatan lalu lintas.

“Seperti halnya jalur khusus Transjakarta, pembangunan jalan baru sangat diperlukan agar tidak menambah kepadatan yang dapat membuat masyarakat stres,” paparnya.

Genta meyakini, tanpa adanya rencana untuk menambah infrastruktur jalan, warga Kota Bekasi akan tetap memilih sepeda motor sebagai moda transportasi utama.

“Tanpa ada penambahan jalan, warga Bekasi sudah terjebak kemacetan. Menambah angkutan hanya akan memperburuk kondisi. Kalau calon pemimpin kita ide solutifnya begini, apa yang bisa kita harapkan?” tandasnya.