Tanggul di saluran irigasi Kampung Cendet Poncol, Desa Sumbereja, Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, jebol akibat derasnya debit air di hulu sungai.
Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Pebayuran, Ahmad Syarifudin mengatakan jebolnya tanggul membuat air sungai meluap dan merendam sejumlah area pertanian.
“Deras debit air dari hulu sungai membuat tanggul irigasi di daerah ini jebol dan merendam lahan pertanian warga,” kata Syarifudin seperti dikutip Antara, Senin (28/10/2024).
Menurutnya, peristiwa jebolnya tanggul awalnya dilaporkan oleh warga sekitar, pada Minggu, 27 Oktober 2024 sekira pukul 17.40 WIB. Saluran irigasi disebut tak mampu menampung debit air kiriman dari hulu.
Lanjut Syarifudin, pihaknya bersama unsur terkait bernisiati membuat turap bendungan sementara menggunakan bantuan logistik dari BPBD Kabupaten Bekasi, sebagai bentuk penanganan awal.
“Upaya ini dilakukan untuk meminimalisasi derasnya aliran air. Tadi pagi kita melakukan upaya pembendungan sementara menggunakan logistik dari BPBD, seperti bambu, terpal dan karung berisi tanah,” ujarnya.
Namun, bendungan tersebut masih tidak kuat menahan derasnya laju air, sehingga pihaknya meminta bantuan dari pemerintah daerah.
Dalam hal ini, FPRB berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Bekasi untuk penanganan lebih lanjut terhadap kondisi tanggul jebol tersebut.
“Kami sudah berkomunikasi dengan dinas terkait karena untuk penanganan nanti akan menurunkan alat berat di lokasi jebol tanggul irigasi ini,” paparnya.
Syarifudin juga mengimbau para petani di wilayah Kecamatan Pebayuran agar dapat menjaga tanggul irigasi dengan sebaik-baiknya untuk keperluan pengairan.
“Karena terkadang ada juga petani yang suka membuat paralon liar. Nah, ke depan saya harap tidak ada lagi yang seperti itu, tanpa izin dari Perum Jasa Tirta (PJT),” tandasnya.
Tinggalkan Balasan