Pembina relawan Bang Tri, Agus Ariyanto atau akrab disapa Agus gembor, menyayangkan narasi yang dibangun politikus Golkar, Nofel Saleh Hilabi pada acara deklarasi dukungan Laskar BKMB Bhagasasi.
Agus Gembor menuding Nofel masih sakit hati lantaran tidak terpilih sebagai calon wakil Tri Adhianto di Pilkada Kota Bekasi 2024.
“Mungkin masih sakit hati tidak dipilih jadi calon wakil wali kota Bekasi oleh calon wali kota Bekasi, yaitu Tri Adhianto Tjahjono,” ujarnya dalam keterangannya, Jumat, 25 Oktober 2024.
Menurutnya, rasa sakit hati pula yang akhirnya membuat Nofel tega membelot dari Partai Golkar tempatnya bernaung.
Seperti diketahui, Nofel merupakan pendukung paslon nomor urut 1 Heri Koswara-Sholihin. Sementara Partai Golkar mengusung paslon 2, Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni.
“Di lihat dari berbagai kegiatan nofel sudah sering mengikuti kampanye pasangan yang tidak diusung dari Partai Golkar,” paparnya.
Agus Gembor pun mengingatkan Nofel agar melakukan kewajiban sebagai seorang kader yang loyalis, dengan mendukung penuh paslon yang diusung partai.
“Harusnya sebagai kader Golkar, Nofel wajib memberikan dukungan penuh kepada pasangan Uu dan Nurul,” tegasnya.
Oleh karena itu, Agus Gembor meyakini jika Nofel masih menyimpan sakit hati mendalam terhadap Tri Adhianto, yang kemudian membuatnya menjadi seorang pembelot.
“Membaca statementnya di media, Nofel seperti sakit hati tidak dipilihnya sebagai calon wakil wali kota, karena Tri Adhianto lebih memilih Harris Bobihoe sebagai calon wakil wali kota Bekasi yang diusung dari Partai Gerindra,” tandasnya.
Agus Gembor merasa Partai Golkar perlu memberikan sanksi tegas terhadap Nofel yang dinilai sudah membelot. Hal ini demi menjaga soliditas dan marwah partai beringin di Kota Bekasi.
Sebelumnya, Novel Saleh Hilabi dalam acara deklarasi dukungan Laskar BKMB Bhagasasi untuk calon Wali Kota Bekasi, Heri Koswara dan calon Gubernur Jawa Barat, Ahmad Syaikhu, mengajak masyarakat memilih sosok pemimpin yang memiliki rekam jejak bersih dari korupsi.
“Kota Bekasi jangan dipimpin oleh orang jumawa, yang merasa bisa memimpin Kota Bekasi, padahal track recordnya jelek dan tak punya integritas sama sekali,” ujar Novel.
Tinggalkan Balasan