Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Bekasi menyoroti beredarnya secarik kertas dukungan terhadap paslon berinisial HK-S dan berisi tanda tangan belasan orang yang mengatasnamakan Forum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Kota Bekasi.

Sekretaris Bidang Keagamaan PC PMII Kota Bekasi Ahmad Sabili Azhari meminta MUI Kota Bekasi menindak tegas oknum yang mengatasnamakan Forum MUI Kecamatan Kota Bekasi, yang dengan sengaja mendukung paslon tersebut.

“Saya berharap MUI Kota Bekasi bisa bertindak tegas atas perlakuan oknum tersebut, yang mana ketegasan itu memberikan efek jera terhadap mereka, sebab kebenaran harus ditegakkan di atas segala-galanya,” ujar Sabili dalam keterangannya, Rabu (9/10/2024).

Pihaknya menilai hal tersebut adalah tindakan yang akan merusak citra MUI, khususnya di mata masyarakat se-Kota bekasi, sebagai lembaga independen yang harus bersifat netral sebagaimana pernah dikatakan Mantan Ketua Umum MUI sekaligus Wakil Presiden Indonesia KH Ma’ruf Amin.

Pada Pembukaan Musyawarah Kerja Nasional ke III MUI, lanjut Sabili, KH Ma’ruf Amin mengatakan bahwa Majelis Ulama Indonesia akan menjaga netralitas kelembagaan. Jadi artinya pilihan masing-masing anggota MUI tidak boleh menyeret lembaga kemudian tidak bersikap netral.

Berdasarkan hal tersebut, PC PMII menduga Forum MUI Kecamatan Kota Bekasi telah bertentangan dengan apa yang telah diamanatkan kepada seluruh anggota MUI di Indonesia.

“Seharusnya anggota MUI di kecamatan Kota Bekasi menjaga netralitas, tidak boleh memiliki keberpihakan terhadap salah satu paslon. Sebab mereka oranglah yang pasti akan menjadi acuan masyarakat Islam pada wilayahnya, jika seseorang yang melabelkan diri sebagai ulama sudah cedera bagaimana dengan para muridnya?” tandasnya.