Pasca dilaporkan ke polisi, Kantor Wedding Organizer (WO) Harmoni di Jalan Jati, Kayuringin, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, terus didatangi sejumlah korban dugaan penipuan.
Kedatangan para korban bersama pihak keluarga masing-masing, pada Rabu (9/10/2024) siang, untuk meminta pertanggungjawaban pihak WO atas dana yang telah dikeluarkan para korban.
Sayangnya, suasana kantor tak memperlihatkan aktivitas apapun. Kondisi kantor, bahkan nampak lengang dan berantakan. Diduga sang pemilik WO berinisial AD sudah kabur melarikan diri.
Rian Setiawan, salah satu keluarga korban mengatakan, adiknya sudah menyetorkan Rp 18 juta dari total Rp 24 juta kepada pihak WO, untuk biaya resepsi yang rencananya dilangsungkan Februari 2025.
“Diminta Rp 24 juta untuk resepsi, sudah setor Rp 18 juta dua bulan lalu. Sempat ditelepon pihak WO-nya, minta dibayar sisanya, tapi nggak dikasih,” ujar Rian kepada awak media.
Setelah ramai di media sosial tentang WO yang diduga bodong tersebut, korban ditemani keluarganya kemudian ikut menyambangi Kantor WO Harmoni untuk meminta pertanggungjawaban.
“Sampai sini (kantor WO), tahunya udah sepi, karyawan satupun juga nggak ada, berantakan lah isi kantornya,” ungkap Rian.
Untuk mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan, sejumlah petugas Bimaspol berjaga-jaga di sekitaran lokasi.
Sebelumnya, puluhan calon pengantin dari sejumlah wilayah Jabodetabek, melaporkan pemilik sebuah wedding organizer (WO) di Jatiasih, ke Polres Metro Bekasi Kota, Selasa, 8 Oktober 2024.
Pemilik WO Harmoni berinisial AD itu diduga melakukan penipuan dengan dalih promo. Pelaku disebut-sebut sudah kabur melarikan diri.
Diketahui lebih dari 50 orang yang menjadi korban penipuan, dengan masing-masing menyetorkan uang jutaan rupiah. Nilai kerugian korban disebutkan mencapai miliaran rupiah.
Para korban mengaku tergiur dengan promo yang diberikan pihak WO, seperti potongan diskon pembayaran hingga bonus mobil Mercedez Benz.
“Awalnya (pakai jasa WO Harmoni) karena tergiur promonya, banyak ngasih diskon sama ada bonus Mercedez, jadi tertarik,” kata Nia Dwiyanti, salah satu korban.
Menurutnya, banyak yang percaya dengan promo yang diberikan WO bodong tersebut karena banyak mendapatkan like atau bintang di media online resminya.
“Tadinya yakin nggak bakalan nipu karena banyak like dan bintang di media onlinenya gitu. Makanya nggak nyangka kalau ternyata penipu,” ujar Nia.