Kemarau ekstrem membuat sejumlah wilayah pertanian di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terdampak kekeringan. Alhasil banyak petani yang terancam gagal bercocok tanam.
Sebagai bentuk aksi tanggap darurat penanggulangan bencana kekeringan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi bersama Kodim 0509/Kabupaten Bekasi menyerahkan bantuan pompa air kepada kelompok tani di wilayah terdampak kekeringan.
Bantuan pompanisasi diserahkan secara simbolis kepada tiga kelompok tani di wilayah Pebayuran, pada Sabtu, 31 Agustus 2024. Bantuan tersebut disambut antusias oleh para petani.
Koordinator Badan Penyuluhan Pertanian (BPP) Pebayuran, Endah Lestari mengatakan, pihaknya telah melakukan identifikasi terhadap kelompok tani yang terkendala air di wilayah Pebayuran, sejak Juni 2024.
Hasil identifikasi menjadi usulan bagi Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) yang dilaporkan ke Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi terkait kelompok tani mana saja yang membutuhkan pompanisasi di wilayah Pebayuran.
“Kami dari Dinas Pertanian bekerjasama dengan Kodim 0509/Kabupaten Bekasi telah menyerahkan bantuan tersebut secara simbolis kepada para kelompok tani yang memang sudah tercatat dalam usulan-usulan tersebut,” kata Endah, Minggu, 1 September 2024.
Adapun bantuan pompa 3 inch diberikan untuk Kelompok Tani Sri Mahi Desa Bantarjaya, pompa 6 inch oleh Kelompok Tani Karangharja 5 serta bantuan berupa rumah pompa dan pompanisasi bagi Gapoktan Mukti Jaya Desa Karangharja.
“Kita bekerjasama dengan Kodim Kabupaten Bekasi, dalam hal ini bekerjasama dengan Babinsa dari Koramil 11 Pebayuran,” ujar Endah.
Endah berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para petani saat musim kemarau. Sehingga diharapkan dapat membantu meningkatkan produktivitas pertanian dan kualitas tanaman untuk keberlangsungan pertanian secara berkelanjutan.
“Harapan saya untuk para petani yang menerima bantuan ini agar senantiasa mengamankan, merawat, dan saling bekerjasama untuk penggunan alat mesin pompa pertanian ini supaya bermanfaat,” imbuhnya.
Tinggalkan Balasan