Puluhan pedagang ikan hias di Pusat Promosi Pasar Ikan Hias Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat, tengah mengeluhkan kondisi usaha yang semakin sepi pembeli.

Lokasi yang ramai dengan beragam ikan-ikan lucu dan cantik ini, sempat menjadi surga bagi para pecinta ikan hias pada masanya. Tak heran banyak pedagang yang mengadu nasib di sana.

Namun beberapa waktu belakangan peminat ikan hias dikabarkan mulai mengalami penurunan. Hal ini menyebabkan omset pedagang menurun drastis, bahkan tak jarang merugi.

“Sepi pembeli, kemarin hanya laku beberapa ikan saja. (Pendapatan) kadang dapat Rp 150 ribu, kadang Rp 75 ribu (sehari), gak tentu ya,” kata Ade, salah satu pedagang ikan hias kepada bekasiraya.id, Kamis (22/8/2024).

Pria asal Sukabumi itu menuturkan penurunan minat pembeli menjadi tantangan terbesar bagi pedagang ikan hias, yang memang menggantungkan hidup di profesi tersebut.

Dari tahun ke tahun, prospek berdagang ikan hias kerap mengalami pasang surut. Hal ini dikarenakan kehadiran ikan hias musiman yang banyak diburu, mulai dari penghobi hingga yang sekedar ikut-ikutan trend.

“Karena yang namanya ikan itu ada ikan musiman. Misal, ada ikan yang membuat bisa rame, salah satunya seperti ikan Glofis. Ikan musiman kalau lagi rame, ya rame,” ujar Ade.

Ade mengaku sudah berjualan ikan hias di pusat promosi sejak 2010. Selama itu pula, omset yang dihasilkan per bulan, diakui tak menentu karena adanya trend ikan musiman tersebut.

“Kalau untuk (pendapatan) bersihnya bisa Rp 1,5 sampai 2 juta (per bulan). Cuma tidak tentu karena pasaran sekarang lagi sepi,” ungkapnya.

Menurutnya, sepinya peminat ikan hias beberapa waktu belakangan, salah satunya dikarenakan maraknya judi online. Mereka yang tadinya sudah minat, batal membeli karena dananya digunakan untuk bermain judi online.

“Yang tadinya mau beli ikan sekian, gara-gara main judi online, jadi beli satu biji. Kemudian pinjol, dengan pinjam uang dia bisa usaha. Misal usaha seperti ikan dan lainnya kan jadi bersaing. Saya jual ikan sekian, disana jual ikannya sekian,” paparnya.

Ade berharap kondisi usaha ikan hias di Pusat Promosi Pasar Ikan Hias Rawalumbu bisa kembali stabil, sehingga pendapatan para pedagang bisa kembali meningkat.

“Harapannya semua pedagang agar stabil lagi seperti dulu. Juga agar disini bisa benar-benar menjadi pusat perdagangan ikan hias,” imbuhnya.

Sementara Camat Rawalumbu, Nia Aminah Kurniati mensupport keinginan para pedagang ikan hias agar Pusat Promosi Pasar Ikan Hias Rawalumbu menjadi yang terbesar di Kota Bekasi.

Selain tempat mengembangbiakan, pusat promosi ini sejatinya bisa menjadi wadah bagi anak-anak belajar dan mengenal jenis-jenis ikan. Dengan begitu, maka terjadi perputaran perekonomian yang bisa meningkatkan omset para pedagang.

“Harus ada event-event yang menarik, seperti festival ikan hias yang digabungkan dengan event lain, seperti pameran UKM bazar murah atau acara musik,” papar Nia saat menyambangi Pusat Promosi Pasar Ikan Rawalumbu.

Sang camat yang sangat suka dengan ikan hias, menyempatkan membeli ikan koki yang lucu dan menggemaskan. Ia berharap para pedagang ikan hias tetap bersemangat untuk mengembangkan usaha, meski sedang sepi peminat.

“Walaupun penjualan sepi, harus semangat dan berusaha terus untuk mengembangkan usaha. Kita berharap nantinya bisa bersinergi dengan Disketpang Ikan Pemkot Bekasi,” tandasnya.