Insiden kebakaran menghanguskan sebuah gudang penggilingan padi di Sukowinangun, Magetan, Jawa Timur, Jumat, 16 Agustus 2024 sore. Kebakaran diduga dipicu korsleting listrik.
Api dengan cepat membesar dan membakar seisi gudang. Alhasil ratusan kuintal gabah kering ludes dilalap si jago merah hingga tak bersisa.
Sujar, pemilik gudang, langsung pingsan usai mengetahui usaha miliknya ludes terbakar. Ia sangat syok dan masih tak percaya dengan kejadian tersebut.
Kasi Pencegahan Kantor Satpol PP dan Damkar Kabupaten Magetan, Jarot Eka mengatakan sesaat setelah peristiwa kebakaran, warga sempat berusaha melakukan pemadaman menggunakan peralatan seadanya.
Namun upaya tersebut sia-sia karena api tak kunjung padam. Sementara sejumlah warga lainnya berusaha menyingkirkan karung berisi gabah yang masih jauh dari api, agar selamat tak turut tersambar api.
“Selain seisi gudang berupa barang mudah terbakar, juga ditopang cuaca panas. Sehingga api terus membesar membakar yang ada disitu,” katanya.
Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) mengerahkan empat unit armada ke lokasi kebakaran. Setelah beberapa jam, api pun berhasil dijinakkan petugas. Selanjutnya dilakukan pendinginan untuk mencegah terjadinya kembali titik api.
Dugaan sementara penyebab terjadinya kebakaran, menurut petugas Damkar, berasal dari korsleting mesin di area gudang penggilingan padi itu.
Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden tersebut. Namun, kerugian materiil yang ditanggung korban diperkirakan mencapai kurang lebih Rp 500 juta.
Kasus ini kini dalam penyelidikan aparat kepolisian setempat untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran, Magetan, Jawa Timur, Jumat, 16 Agustus 2024 sore. Kebakaran diduga dipicu korsleting listrik.
Api dengan cepat membesar dan membakar seisi gudang. Alhasil ratusan kuintal gabah kering ludes dilalap si jago merah hingga tak bersisa.
Sujar, pemilik gudang, langsung pingsan usai mengetahui usaha miliknya ludes terbakar. Ia sangat syok dan masih tak percaya dengan kejadian tersebut.
Kasi Pencegahan Kantor Satpol PP dan Damkar Kabupaten Magetan, Jarot Eka mengatakan sesaat setelah peristiwa kebakaran, warga sempat berusaha melakukan pemadaman menggunakan peralatan seadanya.
Namun upaya tersebut sia-sia karena api tak kunjung padam. Sementara sejumlah warga lainnya berusaha menyingkirkan karung berisi gabah yang masih jauh dari api, agar selamat tak turut tersambar api.
“Selain seisi gudang berupa barang mudah terbakar, juga ditopang cuaca panas. Sehingga api terus membesar membakar yang ada disitu,” katanya.
Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) mengerahkan empat unit armada ke lokasi kebakaran. Setelah beberapa jam, api pun berhasil dijinakkan petugas. Selanjutnya dilakukan pendinginan untuk mencegah terjadinya kembali titik api.
Dugaan sementara penyebab terjadinya kebakaran, menurut petugas Damkar, berasal dari korsleting mesin di area gudang penggilingan padi itu.
Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden tersebut. Namun, kerugian materiil yang ditanggung korban diperkirakan mencapai kurang lebih Rp 500 juta.
Kasus ini kini dalam penyelidikan aparat kepolisian setempat untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran.
Tinggalkan Balasan