Bekasiraya.id, Kota Bekasi – Bakal calon (bacalon) Wakil Wali Kota Bekasi, Sholihin angkat suara terkait peluang kemenangannya di Pilkada Kota Bekasi 2024.

Pasangan duet Heri Koswara itu sangat optimis bisa memenangkan kontestasi Pilkada yang akan berlangsung 27 November 2024 mendatang.

“Kalau bicara Pilkada Kota Bekasi saya dan Bang Heri Koswara yakin bisa menang,” katanya saat ngopi dengan sejumlah jurnalis di Warung Kopi (Warkop) Mako Update, Perumahan Taman Narogong, Jumat 26 Juli 2024.

Menurut pria yang akrab disapa Gushol itu, keyakinan memperoleh kemenangan bukan semata keinginan, tapi sudah berdasarkan kajian yang matang.

“Ini bukan semata-mata keinginan, namun sudah kita kaji betul,” ungkapnya.

Adapun kajian yang dimaksud, yakni adanya kekompakan dan dukungan mesin partai yang solid. Ditambah lagi dengan dukungan partai yang sudah teruji di Kota Bekasi, yakni PKS dan PPP diyakini Gushol menjadi salah satu faktor kemenangan.

Menurutnya, PKS semakin membuktikan eksistensinya di Kota Bekasi, sebagai partai besar yang tak bisa dianggap remeh. Terbukti dalam Pileg 2024 lalu, PKS keluar menjadi pemenang.

Sementara PPP sendiri, meski tidak sebesar PKS, tetap memiliki basis pendukung yang militan, terutama dari kalangan pemilih Islam tradisional.

“Tentunya kami optimis, karena kami punya mesin partai yang luar biasa. Baik PKS ataupun PPP sama-sama punya basis pendukung militan, PKS dengan islam perkotaannya dan PPP Islam tradisional,” paparnya.

Sementara dari sisi paslon, sambung Gushol, pasangan Heri Koswara-Sholihin, meski dari partai Islam, tetapi merupakan figur nasionalis religius yang tak perlu diragukan rasa nasionalismenya.

“Saya kira tidak ada lagi dikotomi kelompok Islam atau kelompok nasionalis. Karena kita semua ini anak bangsa yang sudah pasti cinta Tanah Air dan tidak perlu diragukan nasionalismenya,” tegasnya.

Gushol menambahkan, pihaknya terus memperkuat dukungan sebelum dibukanya pendaftaran KPU. Saat ini Koalisi Kota Bekasi Maju masih membuka lebar peluang bagi partai politik yang ingin bergabung.

“Silahkan mau itu partai berbasis agama atau bukan, kami terbuka. Termasuk dukungan dari kelompok masyarakat dan komunitas, baik Batak, Sunda, Jawa, Islam, Kristen, Hindu, Budha, semua kita rangkul,” tandasnya.