Bekasiraya.id, Kota Bekasi – Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) memberikan sertifikat Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) Baresan Olot Masyarakat Adat (BOMA) untuk sepuluh kota/kabupaten dan satu sertifikat Indikasi Geografis (IG).
Ini sebagai bentuk apresiasi guna mengakui dan menghargai kontribusi serta keberhasilan masyarakat adat Sunda dalam menjaga, melestarikan, dan mengembangkan kekayaan intelektual budaya, dan melestarikan keberagaman budaya di Indonesia, khususnya wilayah Jawa Barat.
Sertifikat diberikan langsung oleh Menkumham Yasonna Laoly di Sekretariat BOMA Jawa Barat, Alam Sentosa, Kawasan Ekowisata dan Budaya Jawa Barat, Kabupaten Bandung, Selasa (23/7). Acara juga dirangkaikan dengan penganugerahan gelar kehormatan masyarakat adat Jawa Barat sebagai Sinatria Pinayungan, kepada Menkumham.
Hal tersebut didasarkan atas dasar penilaian para olot masyarakat adat terhadap kinerja kepemimpinan Menkumham yang dinilai banyak memberi perhatian terhadap Hak Perlindungan Kekayaan Intelektual dan Pengayom.
Yasonna dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada seluruh Olot masyarakat adat Jawa Barat yang telah memberikannya gelar kehormatan.
“Kehadiran kita pada hari ini merupakan perwujudan dari komitmen bersama dalam mengembangkan Ekosistem Kekayaan Intelektual di Indonesia yang menjadi sangat kontekstual dengan visi Indonesia tahun 2045 menuju Indonesia emas,” ujarnya.
Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhamad yang hadir di lokasi turut memberikan sambutan sekaligus menyaksikan berbagai penampilan seni dan budaya dari beragam masyarakat adat Jawa Barat yang dikemas dalam gelaran Pinton Ajen.
“Hal ini merupakan pengalaman yang sangat berkesan bagi saya. Saya bisa bertemu para olot atau sepuh atau pemangku adat dari berbagai daerah se-Jawa Barat, sekaligus melihat keindahan alam di sekitar yang sangat terawat dan terjaga dan juga melihat berbagai kekayaan alam yang melimpah di sini yang bermanfaat untuk menghasilkan produk-produk pertanian,” jelasnya.
Menurutnya, Kota Bekasi memiliki kampung adat Kranggan yang patut dibanggakan karena masih memegang teguh adat istiadat serta kebudayaan turun menurut dari para olot atau sepuh di sana. Sehingga event tersebut menjadi motivasi tersendiri bagi Gani Muhamad untuk dapat mengajak khalayak luas dalam melestarikan ciri khas di Kota Bekasi.
“Masyarakat Kota Bekasi harus bangga, bahwa di wilayah Jatisampurna, kita punya Kampung Kranggan, dimana beberapa waktu yang lalu baru saja menggelar tradisi Babaritan: Opat Mandahar Kalima Pancer, sebuah tradisi turun menurun yang masih terjaga dan patut untuk diketahui khalayak luas bahwasannya di Kota Bekasi masih kental akan kebudayaan khasnya. Untuk itu mari bersama kita rawat dan kita jaga,” imbuh Gani.