Selasa, Januari 14, 2025
BerandaPeristiwaPihak Lapas Bulak Kapal Bekasi Segera Diperiksa Terkait Tahanan yang Tewas Diduga...

Pihak Lapas Bulak Kapal Bekasi Segera Diperiksa Terkait Tahanan yang Tewas Diduga Dikeroyok

Bekasiraya.id, Kota Bekasi – Polres Metro Bekasi Kota bakal akan memanggil pihak Lapas Kelas IIA Bulak Kapal Bekasi untuk dimintai keterangan terkait kematian tahanan titipan Kejaksaan Negeri berinisial ZAN (27).

“Rencananya besok akan dilakukan pemeriksaan untuk meminta keterangan dari petugas Lapas Kelas IIA Bulak Kapal Bekasi,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Muhammad Firdaus, Jumat (28/6/2024).

Sebelumnya, pihak lapas mengklaim tahanan kasus narkoba itu tewas akibat gantung diri di selnya. Namun pihak keluarga membantah dan menduga korban tewas dikeroyok.

[bacajuga judul="Baca Juga:" berdasarkan="tag" mulaipos="3"]

“Pihak keluarga menduga korban tewas bukan karena gantung diri, tapi dikeroyok. Menurut keluarga ada sejumlah luka lebam di tubuh korban,” ujar Firdaus.

Ia menyebut kasus ini telah dilaporkan pihak keluarga melalui kuasa hukum ke Polres Metro Bekasi Kota, pada 31 Mei 2024. Namun sebelum itu, polisi telah melakukan olah TKP di sel Lapas Bulak Kapal.

Jenazah kemudian dibawa ke RS Polri Kramat jati untuk dilakukan otopsi. Namun pihak keluarga menolak dan langsung membawa jasad korban ke daerah asalnya di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara untuk dimakamkan.

[bacajuga judul="Baca Juga:" berdasarkan="tag" mulaipos="6"]

Untuk kepentingan penyelidikan, Polres Metro Bekasi Kota melakukan ekshumasi dan visum di lokasi pemakaman korban di Tapanuli Tengah, pada 23 Juni 2024.

Saat ini polisi masih menunggu hasil ekshumasi dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda Sumatra Utara, untuk mengetahui penyebab kematian ZAN.

“Untuk hasil ekshumasi atau otopsi di kuburan korban dimakamkan, ini masih menunggu hasil dari Biddokes Polda Sumatra Utara,” jelas Firdaus.

Selain itu, polisi juga akan meminta keterangan pihak keluarga terkait percakapan pesan WhatsApp dari korban yang meminta sejumlah uang, sehari sebelum tewas.

“Saat ini penyelidikan masih dilakukan, termasuk pesan singkat satu hari sebelum korban tewas yang meminta dikirimkan uang oleh pihak keluarganya,” tandas Firdaus.

Seorang tahanan titipan Kejaksaan Negeri di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bulak Kapal, Kota Bekasi, Jawa Barat, tewas dengan kondisi penuh luka lebam.

Korban berinisial ZAN (27) yang berasal dari Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, diduga menjadi korban pengeroyokan. Pihak keluarga mengaku menemukan sejumlah kejanggalan atas kematian korban.

Kasus ini telah dilaporkan ke Polres Metro Bekasi Kota dengan nomor LP/B/964/V/2024/SPKT.Satreskrim/Polres Metro Bekasi Kota/Polda Metro Jaya.

Tim kuasa hukum keluarga korban, Farhat Abbas mengatakan, sehari sebelum meninggal dunia, korban sempat meminta sejumlah uang kepada keluarganya.

Tahanan kasus narkoba itu meminta agar uang tersebut segera dikirim karena menyangkut hidup dan matinya di dalam lapas.

“Tanggal 18 Mei 2024, chat WhatsApp minta uang dan tanggal 19 Mei 2024, (ZAN) meninggal dunia,” kata Farhat, Kamis, 27 Juni 2024.

Pihak lapas mengklaim korban tewas gantung diri. Namun berdasarkan permintaan uang, ditambah luka-luka lebam yang ditemukan di tubuh ZAN, pihak keluarga menduga korban tewas dikeroyok.

Baca juga

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Linimasa

Kantor Imigrasi Bekasi Raih Penghargaan Pelopor Pelayanan Melalui Immigration Lounge

Kantor Imigrasi Bekasi menjadi pelopor pelayanan keimigrasian pertama di Jawa Barat yang menyentuh langsung ke masyarakat, dengan menghadirkan Immigration Lounge di Grand Metropolitan Mall...

Kediaman Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Bekasi Digeledah KPK

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kediaman Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto di Taman Villa Kartini, Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa...

Jasad Bocah Laki-Laki Ditemukan Terbungkus Sarung di Bekasi

Jasad bocah laki-laki yang diperkirakan berusia lima tahun, ditemukan terbungkus sarung di ruko kawasan Jatibaru, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin, 6 Januari...

Kas Daerah Kota Bekasi Tahun 2024 Meningkat, Capai 2,75 Triliun

Pendapatan kas daerah Kota Bekasi di penghujung tahun 2024 mencapai Rp 2,75 triliun. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. "Iya, uang yang masuk ke kas...

Kepergok Curi Motor, Pasangan Kekasih jadi Bulan-Bulanan Warga

Pasangan kekasih, J (34) dan S (26), terciduk warga sedang mencuri sepeda motor di Perumahan Metland Cibitung, Desa Wanajaya, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa...

Tito Karnavian: Daya Beli Masyarakat Relatif Stabil Meski Ada Kenaikan Komoditas

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan terdapat beberapa kenaikan harga bahan pangan selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Hal ini disampaikan saat ia...

Kabupaten Bekasi Raih Skor SPBE 4,08

Kabupaten Bekasi meraih skor 4,08 dalam evaluasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) tahun 2024 oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB). Prestasi tingkat...

Videotron di Bekasi Terbakar, Diduga Korsleting Listrik

Sebuah videotron di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, terbakar, pada Jumat, 3 Januari 2025 malam. Pemicu kebakaran diduga akibat korsleting...

Hari Amal Bhakti ke-79, Warga Bekasi Diminta Saling Rukun untuk Indonesia Maju

Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bekasi menggelar upacara peringatan Hari Amal Bhakti ke-79 Tingkat Kota Bekasi, di Lapangan MAN 1 Kota Bekasi, Jumat (3/1/2025). Pj Wali...

Calon PPPK Keluhkan Biaya MCU di RSUD Kabupaten Bekasi

Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kabupaten Bekasi mengeluhkan biaya Medical Check-Up (MCU), yang merupakan salah satu syarat uji kesehatan. Pasalnya, biaya MCU di...

Berita Terpopuler