Bekasiraya.id, Kota Bekasi – Sekitar 300 orang hadir dalam diskusi publik malam rabuan “Mewujudkan Trisakti Bung Karno di Kota Bekasi” yang digelar di kediaman bacalon Wali Kota Bekasi Mochtar Mohamad (M2) di Jaka Permai, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Diskusi perdana ini sengaja dilaksanakan di bulan Juni yang identik dengan Bulan Bung Karno. Narasumber utama yang dihadirkan, yakni Anton Permana, Direktur Tanhana Dharma Mangrva Institute yang juga Alumni Lemhanas.
Dalam penjelasannya, Anton menyebut Indonesia pada zaman Bung Karno, mendapat julukan “Macan Asia”. Julukan tersebut membuat Indonesia cukup disegani oleh negara-negara adidaya yang kala itu terbagi oleh blok-blok. Namun Indonesia melalui Bung Karno, memutuskan tak memihak salah satu blok tersebut.
“Disegani kawan maupun ditakuti lawan, padahal negara kita baru saja merdeka dari ratusan tahun penjajahan yang berganti-ganti mengeruk kekayaan Indonesia,” ujar Anton, Selasa, 4 Juni 2024.
“Ini semua karena buah pikir dan kontemplasi Bung Karno, baik Pancasila, Marhaenisme dan Trisakti-nya. Dan sekarang keadaan Indonesia tidak semakin baik dan dalam kondisi yang tidak baik-baik saja,” ungkapnya.
Sementara M2 mengaku dirinya terinspirasi oleh malam rabuan yang kerap diadakan oleh mentor politiknya, Taufik Kiemas yang rutin melakukan diskusi kebangsaan di kawasan Lenteng Agung.
Menurutnya, selepas kepemimpinan Bung Karno, Indonesia melenceng dari visi misi tentang konsep Trisakti, yakni Berdaulat Dalam Bidang Politik, Berdikari Dalam Bidang Ekonomi dan Berkepribadian Dalam Berkebudayaan.
M2 meyakini, konsep Trisakti Bung Karno apabila benar-benar diterapkan, akan membuat Indonesia kembali berjaya menjadi bangsa yang besar dengan sumber kekayaan yang berlimpah-limpah.
“Karenanya bila diterapkan di Kota Bekasi, maka kota ini bisa jadi role mode bagi kota/kabupaten sekitarnya, provinsi sampai ke pemerintahan pusat. Hal ini bisa terjadi bila saya mendapat mandat dari masyarakat Kota Bekasi,” tegas M2.
Turut hadir dalam diskusi, dua Srikandi Marhaen, yakni Sri Utari dan Nyimas Sakuntala Dewi, Ketua PBB Kota Bekasi, perwakilan seni budaya Kumbesi, Ketua Umum PAB Bung Berty, Perkumpulan Para Hamba Tuhan (Parhat), ustadz dan ulama, para relawan dan tokoh masyarakat.
Acara juga dihibur oleh Aris juara Indonesia Idol 2008 serta narasumber tambahan Ideolog Ismail Ari dengan Moderator Yusuf Blegur.