Bekasiraya.id, Kota Bekasi – Bakal calon (bacalon) Wali Kota Bekasi Mochtar Mohamad atau M2, menghadiri Dies Natalis Ke-77 Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) di Kantor Sekretariat GBN Jakarta Pusat.
Dalam sambutannya, M2 mengatakan sudah saatnya konsep Trisakti Bung Karno digaungkan lagi, terutama di Kota Bekasi.
Hal ini, kata dia, merujuk pada kondisi pembangunan di segala lini sektor, khususnya perekonomian. Ia menyinggung angka kemiskinan di Kota Bekasi yang masih cukup tinggi.
“Konsep Trisakti Bung Karno ini harus dibumikan mulai dari Kota Bekasi. Trisakti itu apa berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan, ini yang harus digalangkan oleh pemerintah kita dalam rangka mengentaskan kemiskinan yang ada di Kota Bekasi,” ujar M2, Sabtu (1/6/2024).
Politikus senior PDI Perjuangan itu juga optimis jika konsep Trisakti Bung Karno diterapkan di pemerintahan yang baru, akan mampu membenahi segala kekurangan pada pemerintahan sebelumnya.
“Sehingga tidak terjebak subsidi dan subsidi lagi. Ratusan triliun dana APBN buat subsidi dan subsidi. Seharusnya dana itu untuk investasi kemandirian ekonomi keluarga, dan duitnya kan tidak hilang jika itu digulirkan, dikelola sesuai sistem perbankan yang kredibel,” jelasnya.
M2 juga menyinggung anggaran fantastis pemilu 2024 yang diperkirakan mencapai Rp 600 triliun. Menurutnya, akan lebih baik jika anggaran besar digunakan untuk kemandirian ekonomi keluarga, sebagai salah satu upaya mengentaskan kemiskinan.
“Bayangkan kalau itu (anggaran pemilu 2024) untuk kemandirian ekonomi keluarga, minimal itu buat jaminan asuransi KUR contohnya. Kredit Usaha Rakyat itu kan bisa tercover keluarga-keluarga miskin yang mau berproduksi untuk meningkatkan tahap taraf hidupnya,” imbuhnya.
“Jadi saya berharap pemerintah yang akan datang menjalankan Trisakti Bung Karno, terutama kemandirian ekonomi keluarga-keluarga miskin, sehingga tidak terjebak subsidi dan subsidi lagi,” pungkasnya.
Turut hadir dalam Hari Lahir (Harlah) GPM Ke-77, kader senior PDI Perjuangan Sri Utari Ponconegoro atau akrab disapa Mbak Tari serta alumni GMNI Nyimas Sakuntala Dewi.
Tinggalkan Balasan