Bekasiraya.id, Kabupaten Bekasi – Sejumlah kegiatan bimtek yang terafiliasi dengan Event Organizer (EO) diduga menjadi ajang bisnis oknum Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa ( DPMD ) Kabupaten Bekasi.
Demikian diungkapkan Ketua Umum Lembaga Independen Anti Rasuah ( LIAR ) Nofal. Ia pun meminta Pj Bupati Bekasi untuk mengevaluasi kinerja Kepala DPMD Kabupaten Bekasi.
Menurutnya, banyaknya kegiatan bimtek yang dilakukan pihak desa se-Kabupaten Bekasi, merupakan usulan atas permohonan sejumlah pihak EO Dinas DPMD Kabupaten Bekasi.
Pasalnya, banyaknya kegiatan yang mengatasnamakan bimtek di tahun 2024, semua dilaksanakan di luar daerah. Hal itu diduga kuat sebagai kedok untuk mendapatkan keuntungan dari setiap kegiatan, namun tak berdampak positif terhadap materi yang diusulkan.
Seperti kegiatan Bimtek Peningkatan Kapasitas Perangkat Desa se-Kecamatan Babelan, pada 24-26 Mei 2024 di Hotel Marbela Anyer, Serang, Banten. Setiap desa yang ikut menyertakan 10 orang perwakilan dan wajib menyetorkan uang sebesar Rp 50 juta.
“Berdasarkan informasi yang kami dapat, setiap desa se-Kecamatan Babelan per desa wajib membayar sebesar Rp 50 juta yang disetorkan ke rekening perusahaan PT Binsar Artha Jaya,” kata Nofal dalam keterangannya, Sabtu (25/5/2024).
Berdasarkan hasil investigasi, lanjut Noval, fasilitas yang didapat peserta tidak sesuai dengan anggaran yang dikeluarkan. Seperti satu kamar diisi 3-4 peserta dan makan malam yang sangat sederhana.
“Dari budget yang dikeluarkan, rata-rata per peserta dihitung sebesar Rp 5 juta dan setiap kamar terdapat 2 peserta, dengan fasilitas kamar tipe kelas studio atau kelas paling rendah. Bahkan transportasi setiap desa masing-masing membawa kendaraan sendiri,” ungkapnya.
Kejanggalan lainnya, sambung Nofal, terlihat dari pemberian materi yang hanya berlangsung beberapa jam saja. Selebihnya digunakan untuk refreshing.
Menurutnya, kegiatan bimtek tersebut akan diberlakukan bagi seluruh desa yang ada di Kabupaten Bekasi. Sebelumnya, Kecamatan Sukawangi sudah lebih dulu melaksanakan bimtek ini di Maribaya, Bandung.
Diketahui pula, bimtek serupa selanjutnya akan digelar untuk desa se-Kecamatan Pabayuran, yang berlokasi di daerah Ciwidey Bandung, Hotel Mounting Resort.
Nofal menyebut, jika seluruh desa se-Kabupaten Bekasi melaksanakan bimtek tersebut, maka anggaran dana desa se-Kabupaten Bekasi yang terbuang sia-sia sebesar Rp 9 miliar.
“Ini jelas penggunaan anggaran yang mubazir. Kalau cuma bimtek, ngapain harus dilaksanakan di luar daerah? Gedung Wibawa Mukti yang memang fasilitas milik Pemkab Bekasi atau hotel yang ada di Kabupaten Bekasi bisa digunakan,” jelasnya.
“Bahkan diketahui pada 2024 Dinas DPMD Kabupaten Bekasi terkesan sengaja mengarahkan sejumlah kegiatan bimtek untuk para perangkat desa. Apakah jangan jangan ini ada kaitannya dengan sejumlah oknum dinas?” celetuknya.
Oleh karena itu Nofal mendesak Pj Bupati Bekasi segera meniadakan kegiatan bimtek yang tidak bermanfaat dan hanya menghambur-hamburkan anggaran daerah.
“Bimtek yang telah dilaksakan tidak membawa hasil positif, hanya jalan-jalan dan refreshing untuk menghabiskan anggaran saja,” tandasnya.