Belakangan cuaca panas ekstrem terjadi di sejumlah daerah. Mayoritas kota-kota besar memiliki suhu antara 33-36 derajat celcius.
Panas menyengat tak hanya membakar kulit, tapi juga membuat tenggorokan dan mulut menjadi kering.
Untuk mengantisipasi bahaya sengatan matahari, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan beberapa tips.
Berikut tips yang bisa dicoba masyarakat untuk menghadapi cuaca panas ekstrem, dirangkum dari siaran resmi Kemenkes.
1. Cegah dehidrasi dengan minum air yang banyak, jangan menunggu haus.
2. Hindari minuman berkafein, minuman berenergi, alkohol, dan minuman manis.
3. Hindari kontak dengan sinar matahari secara langsung, gunakan topi atau payung.
4. Memakai baju yang berbahan ringan dan longgar.
5. Hindari menggunakan baju berwarna gelap agar tidak menyerap panas.
6. Sebisa mungkin berteduh di antara jam 11.00 -15.00 WIB.
7. Jangan meninggalkan siapapun di dalam kendaraan dalam kondisi parkir, baik dengan jendela terbuka maupun tertutup.
8. Gunakan sunscreen minimal 30 SPF pada kulit yang tidak tertutup oleh baju sebelum keluar rumah.
9. Sediakan botol semprot air yang dingin di dalam kendaraan.
Di sisi lain, publik juga perlu waspada ketika muncul beberapa gejala berikut.
1. Keringat berlebih.
2. Kulit terasa panas dan kering.
3. Rasa berdebar atau jantung terasa berdetak lebih cepat.
4. Kulit terlihat pucat.
5. Kram pada kaki maupun abdomen.
6. Mual, muntah, pusing.
7. Urin yang sedikit dan berwarna kuning pekat.
Jika muncul gejala tersebut, dinginkan tubuh dengan kain basah atau sponge basah pada pergelangan tangan, leher, dan lipatan tubuh lainnya serta banyak minum air.
Jika masih bergejala, segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan.
Selain itu, pastikan kurangi aktivitas di luar ruangan dan segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami gejala penyakit akibat cuaca panas.