MEGAPOLITAN.ID – Anggota DPRD Kota Bekasi dari fraksi PDI Perjuangan, Tumai menggelar jaring aspirasi di Kampung Bojong Menteng, RT 06 RW 06, Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Reses kelima atau terakhir anggota dewan ini dihadiri ratusan warga yang didominasi emak-emak dan milenial. Mereka menyampaikan sejumlah aspirasi yang belum terealisasi.

Tumai menyebutkan, salah satu aspirasi yang banyak disuarakan, yakni ketersediaan SMP negeri di wilayah Bojong Menteng.

Hal ini pun menjadi prioritas Tumai di penghujung jabatannya. Ia berjanji akan memperjuangkan agar bisa masuk dalam APBD 2024-2025.

“Insya Allah saya akan perjuangkan di penghujung jabatan saya sebagai Anggota DPRD Kota Bekasi, perjuangkan agar disini ada satu SMP,” kata Tumai di hadapan warga, Rabu (27/9/2023).

Aspirasi lainnya, yakni terkait infrastruktur, seperti perbaikan jalan, pembuatan sodetan dan lainnya.

Warga menyampaikan berbagai aspirasi yang selama ini belum terealisasi, khususnya untuk ketersediaan SMP negeri (Megapolitan.id)

Ia menegaskan, merupakan kewajiban dewan selaku wakil rakyat untuk menyerap aspirasi dan berjuang untuk merealisasikannya.

“Diundang RW untuk reses di lingkungannya, untuk mendengar aspirasi warga yang akan diperjuangkan oleh anggota dewan,” paparnya.

Tumai mengaku ini adalah reses terakhirnya sebagai Anggota DPRD Kota Bekasi. Di 2024 mendatang ia akan maju di Pilkada DPRD Jawa Barat.

Tumai ditugasi partainya untuk maju di tingkat provinsi karena dirasa sudah cukup berpengalaman. Selama empat periode duduk di kursi legislatif, Tumai pernah dua kali menjabat ketua DPRD, wakil ketua DPRD, dan ketua fraksi DPRD Kota Bekasi.

“Kalau untuk anggota DPRD empat periode, gak ada, hanya saya. Semua sudah saya lalui. Partai menugaskan saya di Kabupaten Bekasi untuk ke DPRD Provinsi,” ungkapnya.

Leonardo, Ketua RT 06 Kampung Bojong Menteng mengapresiasi kinerja Tumai yang sudah banyak mewujudkan aspirasi warga, terutama untuk infrastruktur.

“Sudah banyak yang dibantu Pak Tumai, mulai dari saluran air dan jalan. Warga yang sudah dibantu, ke rumah sakit dari ambulans,” kata dia.

“Masih ada beberapa titik untuk perbaikan lingkungan saluran air kurang lebih 500 meter yang belum terealisasi. Mudah-mudahan tahun depan bisa terealisasi,” imbuhnya.

Menurutnya, jiwa sosial dan kepedulian Tumai terhadap warga juga cukup tinggi. Ia mengaku Tumai memerhatikan kesusahan warga yang tak bisa menyekolahkan anak-anaknya ke SMP negeri lantaran keterbatasan unit.

Ia pun berharap agar keinginan warga untuk memiliki sebuah SMP negeri bisa terwujud melalui Tumai di masa-masa akhir jabatannya.

“Masih banyak warga saya yang tidak mendapat zona, apalagi kemarin bener-bener ekonomi sangat sulit. Mudah-mudahan Pak Haji Tumai dapat merealisasikan pembangunan SMP negeri di lokasi SD Pangsor,” imbuhnya.

Emak Guni, warga setempat menyampaikan keluhan terkait bantuan rutilahu yang diterimanya, tak mencukupi untuk melakukan perbaikan.

“Duitnya ora (tidak) cukup, dapat dana rutilahu buat dandani (perbaiki) rumah pak,” kata nenek 80 tahunan itu.

Usai mendengar keluhan sang nenek, Tumai berjanji akan memberikan biaya tambahan yang dibutuhkan emak Guni untuk perbaikan rumah.