MEGAPOLITAN.ID – Musim kemarau nampaknya tak hanya berimbas mengeringkan air sumur dan irigasi saja, tapi juga mengeringkan kantong para pedagang burung.
Penjualan burung mengalami penurunan akibat sepi pembeli. Salah satunya terjadi di Pasar Burung Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Hendra, salah satu pedagang burung merpati mengaku sudah sepekan terakhir tak mendapat omset. Ia menduga hal ini dikarenakan cuaca panas yang membuat pengunjung enggan keluar rumah.
“Kemungkinan karena cuacanya panas jadi pengunjung malas keluar,” katanya kepada Megapolitan.id, Jumat (22/9/2023).
Menurutnya, penurunan omset pedagang burung merpati sebenarnya sudah mulai terjadi sejak Agustus 2023 hingga sekarang.
“Dari Agustus sampai dengan September ini, pedagang burung merpati kurang lancar,” ujarnya.
Dalam kurun waktu satu bulan, Hendra menyebut hanya bisa menjual satu hingga sepasang merpati per minggu. Hal ini membuat penghasilannya semakin anjlok.
“Satu minggu itu cuma terjual satu ekor, kadang sepasang. Setengah bulan, ya bisa terjual paling tiga ekor,” ungkapnya.
Selama ini Hendra menjual burung dagangannya sesuai harga pasaran agar bisa bersaing dengan pedagang lain. Untuk sepasang merpati ia biasa mematok harga Rp 80 ribu-100 ribu.
Ia berujar kerap merugi akibat banyak burung yang tak terjual, akhirnya menjadi sakit dan mati. Kerugian yang dialami pun tak tanggung-tanggung, bisa mencapai jutaan rupiah.
“Tergantung burung merpatinya. Bisa sampai Rp 500 ribu sebulan, bahkan jutaaan,” terangnya.
Sedangkan di sisi lain, Hendra mengungkapkan harus rutin mengeluarkan biaya untuk pakan burung sehari-hari yang mencapai 4 kilogram.
“Jagung Rp 13 ribu per kg, tiap hari pakannya 4 kg. Lumayan lah pengeluaran tiap hari, kalau dikali 1 bulan udah berapa,” keluhnya.
Diketahui, pasar burung Rawalumbu sebelumnya kerap ramai pengunjung. Mayoritas pengunjung berasal dari kalangan remaja hingga dewasa yang memang penghobi burung.
Namun sebulan terakhir pengunjung semakin sepi yang berimbas pada menurunnya omset pedagang. Saat ini ada 8 kios pedagang merpati di pasar burung Rawalumbu yang seluruhnya mengalami penurunan omset.